tak selangkah haram aku surut mengeja tiap bait puisi, yang kau tinggalkan pada tiap tapak, usai kepergian selagi mula, penuh harap, sesal terluput kelak, saat panen bunga tiba kembali bisa kunikmat senyum tanpa karat menjaras batangbatang tulip dalam keranjang cinta, penuh doa Majenang, 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H