Lihat ke Halaman Asli

Sebelum Segregasi Merusak Persatuan Negara

Diperbarui: 12 November 2021   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum segregasi merusak persatuan negara

Indonesia memiliki sebutan sebagai negara kepulauan  karena memiliki banyak pulau. Di tiap-tiap pulaunya terdapat banyak ras dan suku yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. 

Dengan banyaknya golongan yang ada di Indonesia ini menjadikan cambuk bagi warganegara Indonesia untuk terus menjaga integrasi nasional.

Persatuan dan kesatuan Indonesia barang tentu terancam oleh banyaknya perubahan-perubahan yang ada. Karena setiap warga Indonesia memiliki pemikiran yang tidak mungkin tidak berbeda satu sama lain, bahkan saat ini sering terjadi konflik antar golongan yang tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan Segregasi sosial.

Segregasi sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemisahan (suatu golongan dari golongan lainnya); pengasingan; pengucilan. Segregasi ini dapat pula disebut diskriminasi paling ekstrim yang membeda-bedakan sesama warga Indoesia dengan suku, ras dan kasta yang menjadi pembatas antar mereka. Saat ini sudah banyak warga negara Indonesia yang memiliki sifat rasisme, dikarenakan adanya pengaruh segregasi ras.

Sebagai contoh cikal bakal segregasi ialah, telah banyak terjadi pem-bullyan baik di perkotaan maupun di pedesaan, dan pemisahan antara orang yang berkulit hitam dan putih, ini termasuk sebagian contoh saja. Tak dapat dipungkiri Indonesia akan benar-benar mengalami segregasi bila masalah-masalah kecil seperti ini tak segera ditangani.

Untuk menghindari lahirnya segregasi, demi utuhnya NKRI maka sebagai warga negara Indonesia haruslah mematuhi apa yang seharusnya dipatuhi dengan berpegang teguh pada UUD 1945 dan Pancasila, begitu pula setiap anak penerus bangsa harus dibekali attitude yang baik tidak hanya pendidikan formal saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline