RUSIA menyatakan pihaknya sudah lama mengetahui keterlibatan barat dan NATO dalam konflik di Ukraina. Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan keterlbatan mereka terus meningkat. Perkov mengakui situasi (perang di Ukraina) menjadi lebih rumit namun Rusia yakin akhir cerita dari operasi khusus (perang) di Ukraina tidak berubah.
Peskov menanggapi pertanyaan wartawan CNN, Jumat, perihal kebocoran dokumen rahasia Amerika Serikat yang berisi rencana serangan balik Ukraina. Sebelumnya dilaporkan, puluhan file keamanan nasional rahasia AS bocor di Ttwitter dan Telegram. Menurut New York Times, dokumen yang bocor tersebut berisi informasi sensitif. Selain berisi laporan dan rencana serangan balik Ukraina terhadap Rusia, juga terkait China, Timur Tengah, dan terorisme.
Awalnya, materi yang bocor itu hanya tentang rencana perang Amerika dan NATO di Ukraina, Kamis. Sehari kemudian, dokumen lain juga terkespos. Diperkirakan sedikitnya 100 dokumen telah terpublikasi. Meski belum diketahui keasliannya, Pentagon menyatakan tengah menyelidiki dugaan kebocoran tersebut.
Satu dokumen mengungkap bahwa AS dan NATO sedang menyiapkan sembilan dari 12 brigade tempur baru Ukraina. Diperkirakan pelatihan bagi enam brigade akan selesai pada akhir Maret, serta tiga lainnya akan siap pada 30 April.
Dokumen juga mengungkap estimasi korban perang di pihak Rusia dan Ukraina. Sejumlah pihak menilai angka korban sudah diedit oleh pihak Rusia sehingga dokumen yang bocor tersebut diduga tidak sepenuhnya orisinil.
Dokumen lain mengungkap jadwa pengiriman senjata dari negara NATO ke Ukraina. Pejabat Ukraina sebelumnya menyatakan akan melakukan serangan balik pada musim semi (April). Ukraina akan menggunakan tank, kendaraan lapis baja, dan artileri yang dikirim AS dan negara NATO lainnya.
Sejauh ini, serangan balik yang dijanjikan Ukraina belum terjadi. Adapun pihak Rusia menyatakan akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia yang diperkirakan merupakan respons atas rencana serangan balik 'musim semi' dari Ukraina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H