Lihat ke Halaman Asli

Dien Alski

Semarang, Rembang, Purbalingga, Banyumas, Kebumen

Motor Saja Rutin Diservis, Mosok Manusia Enggak?

Diperbarui: 16 Maret 2023   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by cornecoba on Freepik

Di tengah usia yang sudah masuk kepala empat, saya kaget mendapat kabar sejumlah (banyak) kawan meninggal. Sedihnya, baru tahu setelah sekian waktu. Itu pun karena gabut, kemudian buka-buka media sosial.

Bukan karena covid-19. Mereka wafat sebelum wabah menyeruak dan mengakibatkan 'kematian massal".

Tak hanya diriku yang ketinggalan kereta informasi. Teman-teman seperjuangan juga. Mereka telat dapat kabar.

Banyak orang meninggal pada usia muda. Termasuk orang terdekat kita. Penyebabnya kadang tidak terlampau kita pahami.

"Sakit panas, kemudian ngedrop," kata ayah sahabat saya perihal kematian anaknya yang baru 30-an. Sudah dilarikan ke rumah sakit, tetapi tak tertolong.

Sebelumnya, Mas Bagus, sebut saja begitu, terlihat sehat-sehat saja. Beraktivitas lumrah dan biasa. Dia memang pekerja lapangan sehingga sehari-hari kerap bermotor dalam jarak relatif jauh. Pekerjaannya juga menguras pikiran. Ritme dan jam kerja juga tidak pasti. Tetapi secara umum sehat, kok.

Tapi kabarnya tiba-tiba sakit, kemudian wafat. Saya sedih, kaget, ngungun. Jarang berkomunikasi kemudian mendengar kabar sudah tiada.

Sebagai orang awam, kita tidak tahu penyakit yang tengah diidap. Ada banyak penyakit yang masuk kategori musuh dalam selimut. Liver, kanker, hipertensi, ginjal, jantung merupakan beberapa contoh.

Pengidap biasanya merasa sehat. Atau merasakan gejala tetapi diabaikan. Dianggap 'sakit biasa' sampai tiba-tiba akut. Untuk itulah penting bagi kita untuk memeriksa kesehatan secara berkala.

Banyak manfaat pemeriksaan berkala. Yang utama tentu untuk melakukan deteksi dini. Agar bisa mengantisipasi.

Manfaat berikutnya, membantu dokter (dan diri sendiri) melakukan diagnosis dan terapi. Jika kaki tiba-tiba nyeri, kenapa dan karena apa? Diabetes, asam urat, atau kenapa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline