Lihat ke Halaman Asli

Tren Digital Marketing 2019 (Bag 1/2)

Diperbarui: 6 November 2018   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemasaran melalui saluran digital atau yang kerap dikenal digital marketing kian dinamis berkat perkembangan dunia digital (teknologi informasi), dengan hadirnya beragam digital platform yang tulang punggung (backbone) dari strategi pemasaran. Tahun ini, tren pemasaran digital Indonesia didominasi pada upaya para pemasar (marketer) yang 'bermain' dengan mengoptimalkan penggunaan digital platform (search engine) dan media sosial.

Selain meningkatkan kesadaran (awareness) calon pembeli pada suatu produk, penggunaan search engine dan media sosial dirasa dapat menjadi saluran yang efektif terhadap target penjualan lantaran keberadaan fitur-fitur 'call to action' yang cukup membantu para marketer.

Tak ayal, pola kompetisi diantara para marketer tahun ini pun berkutatat pada sejauh mana mereka bisa memperluas jangkauan promosi, hingga pada optimasi penanaman brand image di benak calon pembeli (prospect) sampai mengarahkan audiences untuk 'menjadikan' barang yang dijual perusahaan menjadi penting untuk dibeli. (Ex: Peninggi Badan, Teh Pelangsing, dan  Penumbuh Janggut).

Sementara itu, harus diakui bersama bahwa konten yang kreatif (Baca: Greget) belum menjadi perhatian oleh banyak para marketer.

Tren Digital Marketing 2019

Seiring dengan banjirnya konten-konten digital marketing yang relatif menjenuhkan di timeline media sosial, tantangan yang terjadi pada 2019 bakal mengarah pada bagaimana seorang marketer mampu memproduksi konten-konten yang dapat mewakili brand identityperusahaan, sekaligus menjelaskan benefit suatu produk sehingga mampu menarik calon pembeli untuk mengakuisisi.

Menariknya, dalam riset yang dilakukan INDONESIANIS dengan melibatkan 2.418 responden dapat diketahui bahwa, mayoritas audiences cenderung jenuh dengan masifnya konten-konten marketing selama ini yang bersifat hard selling. Belum lagi menjamurnya konten-konten yang tidak mengedepankan originalitas dan mengesankan penjiplakan.

Dengan begitu, para marketer atau perusahaan pun akan tertantang untuk memproduksi konten-konten creative yang bersifat soft selling seperti comic strip, infografis, motiongrafis, hingga webseries. Pun penggunaan storytelling yang efektif dengan didukung upaya promosi yang masif (bot) juga akan tetap menjadi kunci dalam kompetisi.

Lalu, seperti apa tema konten dan pola digital marketing 2019? Ikuti terus analisa INDONESIANIS dalam "Tren Digital Marketing 2019."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline