Lihat ke Halaman Asli

Kamar Penghabisan

Diperbarui: 31 Desember 2015   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku terbelit
di antara resah dan dosa
hasrat terus menggerus dada
…dan engkau terus merayu

Hilang sudah
kata ‘jangan!’
semua berubah menjadi putih
kemudian memerah menyala

Aku telah lupa
siapa Aku
siapa Engkau
…dan engkau terus mencumbu

Kuberjuang dalam peluh
Engkau berkeringat mengaduh
Kusudahi semua
penghabisan yang buta
…dan engkau tak mengeluh

Kutergeletak tak berdaya
dikerumuni warna merah
yang kemudian menghitam

Suara tangismu menampar gelapku
kemudian kuterjaga
semua berlalu sudah
…dan aku kalah
melawan hasrat semu

Di sini
di kamar ini
Aku tak sendiri
bersama Engkau,
wahai Dosaku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline