Lihat ke Halaman Asli

Syair Pengangguran

Diperbarui: 4 April 2017   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta diam. Tak bicara untuk sekedar simpati pada diamku.

Sang waktu acuh. Tak berhenti sejenak untuk sekedar menyapa heningku.

Mata ini nanar menunggu esok, esok, dan esok.

Tak tahu harus berbuat apa.

Dan dunia terus berputar.

Orang-orang terus berjalan, pejabat-pejabat terus berbohong.

Tanya-tanya terus bertanya.

Cibir-cibir terus mencibir.

Seonggok kertas ikut mencibir,

Katanya, namanya ijazah.

Tapi, angin berhenti bergerak.

Seperti aku, yang berhenti bergerak.

Nganggur-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline