Lihat ke Halaman Asli

Wisata Selusur Sungai Kahayan, Palangkaraya

Diperbarui: 30 Januari 2018   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Sungai Kahayan merupakan salah satu sungai terpanjang di Provinsi Kalimantan Tengah. Sungai dengan luas 81,648 km yang membelah ibukota Kalimantan Tengah, yaitu Palangkaraya, ternyata pernah diselusuri presiden pertama Indonesia, Soekarno pada tahun 1957. Memiliki Panjang 6 km dan lebar 500 m, dengan kedalaman lebih dari 7 m, Sungai Kahayan dikenal juga dengan nama Sungai Biaju Besar atau Sungai Dayak Besar.

Selusur sungai Kahayan merupakan wisata yang murah dan menyenangkan apabila kita berkunjung ke Palangkaraya. Karena bukan hanya menikmati pemandangan alam sekitar sungai, kita juga bisa menikmati kehidupan di pinggir sungai masyarakat Palangkaraya.

Ya, sungai-sungai di Kalimantan memang sudah terkenal digunakan tidak hanya sebagai transportasi, tetapi juga digunakan sebagai tempat kehidupan dan tempat tinggal masyarakat. Mereka mendirikan rumah-rumah panggung kayu diatas air ataupun di daerah bantaran sungainya, yang sering disebut dengan rumah apung. Mereka juga berpenghasilan utama dari mencari ikan di sungai, bertanam di sekitar sungai, dan lainnya. 

Wisata selusur Sungai Kahayan ini dapat dijangkau dengan menyewa perahu kelotok milik masyarakat saja. Dan jangan khawatir, akan ada pemilik perahu yang akan mengemudikan perahu nya. Biaya perorang nya yaitu 75 ribu rupiah, sedangkan apabila menyewa satu perahu akan dikenakan biaya 250 ribu. Perahu yang digunakan disebut dengan kelotok karena bunyi mesin perahu yang terdengar seperti menyebut kelotok, kelotok.

Dok.pribadi

Bagi para pengunjung yang takut apabila menyusuri sungai, bisa memilih menikmati pemandangan sungai dari atas jembatan Kahayan saja. Jembatan yang terbentang diatas Sungai Kahayan itu panjangnya 640 m dan lebarnya 9 m.  Jembatan tersebut menghubungkan kota Palangkaraya dengan empat kabupaten di sekitarnya yaitu Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya.

Dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan pada 2001, Jembatan Kahayan ini menjadi icon atau landmark kota Palangkaraya. Setiap hari, terutama pada sore hari sampai malam, jembatan ini ramai dikunjungi masyarakat Palangkaraya untuk sekedar duduk-duduk menikmati pemandangan sore, mengobrol-ngobrol, ataupun berfoto-foto tentunya.

Pada pagi sampai sore hari, di tepi Sungai Kahayan juga dapat ditemui penjual gorengan yang sangat laris. Sambil menikmati pemandangan sungai dari dekat, kita bisa makan gorengan dan minuman. Sedangkan apabila kita ingin makan berat, kita bisa menikmati ikan khas Sungai Kahayan di Kampung Lauk. Di rumah makan ini ada berbagai macam ikan sungai seperti Ikan Baung, Ikan Patin, dll. Tidak hanya ikan yang dimasak dalam berbagai macam rasa, tetapi juga sayuran khas Dayak dan Banjar, dua suku yang banyak tinggal di Palangkaraya.

Jadi, tunggu apalagi, yuk kita segera berkunjung ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, untuk menikmati Sungai Kahayan (Diyah Wara).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline