Ya, polisi sebenarnya juga pendidik lingkungan. Tentu saja bukan polisi di jalan raya pada umumnya tetapi pendidikan lingkungan biasanya dilakukan oleh polisi hutan atau dikenal juga dengan sebutan ranger. Setahu saya citra polisi hutan selama ini dikenal oleh masyarakat luas sebagai penjaga hutan. Memburu siapa saja yang merusak kelestarian alam, padahal dedikasi mereka tidak itu saja. Tugas ranger termasuk melakukan pendidikan lingkungan ke masyarakat di daerah mereka bertugas dan mereka masih lebih senang mencegah daripada mengobati alam yang telah dirusak.
Ranger di Karimunjawa
Pengalaman pertama saya bertemu dengan para ranger ini ketika berkunjung ke Kepulauan Karimunjawa. Saya bertemu dengan ranger dari Balai Taman Nasional Karimunjawa. Saya kesana menemani 2 orang mahasiswi asing yang sedang melakukan ekowisata. Waktu itu kami meminta tolong ranger untuk memandu perjalanan wisata kami dan mereka bersedia. Kami memilih ranger karena para ranger memiliki pengetahuan tentang flora dan fauna yang amat luas sehingga dapat menambah wawasan kami mengenai alam karimunjawa. Kami diberi pengetahuan tentang habitat asli kepulauan karimunjawa, mana kebiasaan melindungi lingkungan yang harus dilestarikan dan juga kebiasaan merusak yang harus dihindari. Ketika melakukan perjalanan ekowisata luasnya pengetahuan amatlah penting, sehingga kami merasa sangat lega ketika para ranger disana bisa memenuhi keingintahuan kami tentang segala macam kondisi habitat disana. Salah satu hewan langka yang berusaha mereka lindungi antara lain elang jawa dan penyu. Tidak habis-habisnya mereka memberikan penyuluhan supaya masyarakat tidak memangsa penyu yang ada karena rupanya penyu menjadi makanan tradisional bagi masyarakat di kepulauan karimunjawa ketika mengadakan perayaan.
Ranger di Bodogol
Pengalaman kedua saya bertemu para ranger ketika mengunjungi Pusat Pendidikan Konservasi Alam (PPKA) Bodogol. Waktu itu mereka sedang melakukan progran pendidikan lingkungan rutin untuk anak-anak SMA di sekitar Gunung Pangrango.
Dengan sabar para ranger ini memberikan pendidikan lingkungan bagi anak-anak SMA dengan berbagai macam metode, dari sesi sharing, diskusi, pengamatan alam sampai yang menyenangkan seperti menyampaikan materi melalui permainan.
Saya ikut dalam program pendidikan lingkungan yang mereka adakan sebagai peserta dan pengamat. Sungguh pengalaman tinggal di alam bebas selama 3 hari itu memberikan pengalaman untuk lebih dekat dengan alam dan pastinya teman-teman SMU pada waktu itu juga merasakannya. Saya sempat terpesona ketika kami dilatih untuk lebih mendengarkan suara alam disekitar kita. Suara elang yang terdengar dari kejauhan atupun suara gerombolan owa jawa-hewan langka yang hampir punah-yang sdang melakukan aktivitasnya. Jadi memang betul kalau dibilang polisi adalah sahabat masyarakat. :) PS: Tulisan ini saya muat di blog wordpress saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H