Lihat ke Halaman Asli

Ini Dia Sang Juara Wisata Edukasi Paling Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13401393961758253837

[caption id="attachment_195875" align="alignnone" width="645" caption="Perpustakaan Umum Kota Malang di Jl. Ijen"][/caption]

Harus kita akui ditengah pesatnya kemajuan teknologi dan menjamurnya beragam piranti canggih, buku yang telah berabad-abad di manfaakan sebagai sumber ilmu dan informasi, sebagai suplemen otak yang dulu dicandu banyak orang kini nyaris tergilas mesin waktu, terpinggirkan era modernitas sehingga keberadaan buku membawa ambiguitas tersendiri bagi generasi masakini. Mereka seringkali mengartikan buku hanya sebagai pegangan wajib disekolah yang harus dikuliti, atau sekedar media belajar sarat rumus dan tulisan yang membosankan. Sehingga lepas dari aktifitas sekolah, sebagai hiburan, pelajar lebih suka melirik gadget ketimbang buku. Dan ketika gadget sudah menjadi menu harian yang digandrungi, secara perlahan kecintaan pelajar pada buku kian meluntur, meninggalkan kesan runyam untuk dikenang.

Kalau sudah begitu, tantangan kita sebagai orang tua tentu tidak mudah. Bagaimana menanamkan kebiasaan membaca pada anak sejak dini. Bgaimanapun, menjejali mereka dengan banyak buku sama sekali tidak membantu jika saja kita tidak terlibat didalamnya. Karena itu jangan sungkan melibatkanlah kita dalam aktivitas keseharian mereka untuk lebih mencintai bacaan. Mulailah dari hal-hal kecil misalnya membacakan dongeng menjelang tidur. Batasi tontonan TV dan penggunaan piranti canggihpada anak, karena keberadaan gadget telah menyumbangkan banyak efek negatif ketimbang dampak positif. Gunakan gadget bila memang membutuhkan, bukan saat mencari hiburan. Sesekali ajaklah anak bertamasya ke perpustakaan dengan membaca. Sehingga jika ini dibiasakan, kecintaan anak pada membaca menggerinda dengan sendirinya.

Kampanye cinta buku juga perlu dukungan penuh dari pemerintah. Dan sepertinya pemerintah kota Malang sangat mengetahui celah ini dan menyadari pentingnya membaca. Ini dibuktikan dengan keberadaan perpustakaan umum Kota Malang yangberdiri megah dan sarat fasilitas. Sehingga Perpustakaan tersebut mampu menjadi jujugan warga untuk wisata keluarga baik disaat senggang maupun saat libur menjelang. Seperti halnya penulis, yang walaupun sekedar warga pendatang, selama lima tahun tinggal di kota Malang, selama itu pula penulis mendapatkan indahnya fasilitas dan pelayanan perpustakaan Kota yang lengkap dan sarat hiburan.

[caption id="attachment_195878" align="aligncenter" width="549" caption="Look! Harry Potter maniak bisa baca sepuasnya disini :)"]

13401401651115352465

[/caption]

Bagaimana tidak, sewaktu berlabel mahasiswi terkadang jika tugas menghampiri, akumerasa kesulitan mencari data dan referensi tugas kuliah. Seringkali perpustakaan di kampus kehabisan stok karena keburu ludes dipinjam. Pernahwaktu itu saya hunting buku feminis karya MaryWollstonecraft versi Indonesia, seharian ngubek diperpustakaan kampus hasilnya nol besar. Bergeser ke perpus kampus tetangga tetap tak ada. Lalu beralih ke toko buku dan hasilnya juga masih nihil. Akhirnya, atas inisiatif temanku Tika, aku diajak ke perpustakaan Kota, ternyata disana tidak kalah lengkapnya. Dan saat kuketikan kata kunci di mesin pencari,trataaaaaaaaaaaa... berderet buku feminis terpampang disana. Setelah membaca kode buku dan penulisnya, segera kujelajahi di ranah sastra, buku setebal 352 halaman berjudul asli A Vindication of the Rights of Womanngejogrog manis di sana. Sejak saat itu, kapanpun aku butuh buku ataupun sekedar iseng menghalau suntuk dan galau selalu saja perpustakaan kota sebagai tujuan wisata. Wisata ilmu, dimana kuhabiskan waktu seharian menenggelamkan pikiran dalam sejuta kisah putih-hitam kehidupan lewat ragam bacaan. Keagamaan, humor, filsafat, motivasi, seni, semua genre buku tersedia disana. Dan koleksinya mencakup semua usia. Luar biasa bukan?

[caption id="attachment_195897" align="aligncenter" width="481" caption="KAMPANYE BERSIH: digerbang depan, pengunjung langsung disambut banner kampanye INDONESIA BERSIH"]

13401454281991041361

[/caption] [caption id="attachment_195877" align="alignnone" width="623" caption="TERAWAT: gedung perpustakaan tampak samping dan depan"]

13401399571015642818

[/caption]

Gedung perpustakaan Umum Kota Malang berdiri dengan anggun bersahaja di Jalan Ijen no. 30 A, Malang, Jawa Timur. Bangunannya yang tampak ngejreng bercat warna oranye, baru rampung digarapsekitar tahun 2004. Walaupun sebenarnya sudah berdiri sejak lama yaitu pada tanggal 17 Agustus 1965. Perannya sebagai media pembelajaran sangat tepat untuk dijadikan tempat wisata edukasi yang murah meriah. Yaitu dengan berkunjung mencari referensi ilmu ataupun sekedar memuaskan hobi membaca. Dengan jumlah koleksi 130.000 buku, dan beranggotakan 41.000 orang pengguna aktif, tidak mengherankan jika setiap hari perpustakaan ini selalu dipadati pengunjung. Bahkan saatberkesempatan wawancara, jumlah pengunjung reratanya 1.000 orang per hari dan melonjak di angka 2.000 di hari Sabtu dan Minggu. Karena itu, perpustakaan ini menjadi satu-satunya perpustakaan kota di Indonesia yang paling banyak disambangi.

[caption id="attachment_195880" align="alignnone" width="638" caption="LOBBY: lapang, bersih dan nyaman sehingga membuat pengunjung betah"]

13401405331442487958

[/caption]

Saat memasuki perpustakaan, kita langsung disambut lobby utama, sebuah ruangan cukup luas terletak dilantai dasar yang dilengkapi beberapa pasang kursi dan etalase buku. Di pojok ruangan terdapat panggung pertunjukan berlapis beludru merah dan diatasnya terpasang beberapa lampu pendar. Biasanya tempat ini juga dijadikan tempat untuk nonton bersama, talkshow, bedah film dan buku. Seringkali film yang lagi booming di putar di ruang ini sementara dibioskop masih menayangkannya, asik kan? Kadang di tempat ini juga ada bazaar buku atau pameran lukisan dan fotografi. Sesekali kudapati sanggar tari atau pencak silat melatih dan membina anak jalanan. Pernah malah, aku tertahan di lobby karena keasikan menonton pertunjukan teater yang melenakan. Begitulah, lobby perpustakaan ini selalu menyuguhi banyak event yang meghibur pengunjung. Sayangnya, walaupun sering kujumpai kegiatan disini, namun hampir takpernah kuabadikan lewat kamera. Aku yang dulu, terlalu narsis sehingga menjadikan wajah dan badan sebagai objek kamera. Dan aku yang sekarang, ya makin menggila saja narsisnya ckkcckk... capek deh! :D

[caption id="attachment_195881" align="aligncenter" width="480" caption="TEMPAT PENDAFTARAN: dengan mejadi anggota kita bisa meminjam buku untuk dibaca dirumah"]

13401408081820389164

[/caption]

Well, jika berjalan ke arah kanan pintu masuk, terdapat receptionist yang bertugas melayani tempat pendaftaran, foto, dan perpanjangan kartu anggota. Dan jika berjalan lebih masuk lagi, kita akan menjumpai ruang baca cukup luas khusus untuk balita dan anak-anak. Ruangannya juga dilengkapi tempat bermain, dua perangkat komputer, dan home theatre lengkap dengan film kartun. Diruangan ini, suasana homey terasa sekali, sejakpijakan kaki yang pertama kita langsung disambut oleh empuknya lantai berlapis evamatic warna pelangi. Sementara mural yang memanjakan mata menghias dinding dengan eloknya. Di atas deretan rak, beragam buku khusus anak ditata dengan apik dan terencana. Keharmonisan tata ruang sepertinya menjadi perhatian utama, sehingga nampak serasi dan sedap dipandang. Menjadikan tempat ini begitu menyenangkan untuk bermain dan belajar. Pantas saja jika tempat ini dijadikan central study banding ribuan pelajar TK dan PAUD dari berbagai kota diseluruh Indonesia.

[caption id="attachment_195882" align="alignnone" width="615" caption="RUANG BACA ANAK: full-color dan terlihat homey"]

13401410862044607590

[/caption]

[caption id="attachment_195883" align="alignnone" width="624" caption="SARAT HIBURAN: ruang baca anak dilengkapi fasilitas mini theatre dan tempat bermain"]

13401412601393685291

[/caption]

Ketika berjalan ke arah kiri pintu masuk hati-hati lho ya, petugas peminjaman loker bakal mencegat kita. Dengan menukarkan kartu identitas kita baik itu KTP/KTM/SIM maka kita akan mendapatkan kunci loker. Pastikan kunci yang kita terima tidak berada di tempat yang terlalu tinggi, atau kita harus menaiki tangga yang disediakan hanya untuk menjangkau loker paling atas. Lantai satu bagian belakang terdapat musholla, kantin, dan sebuah ruangan cukup besar yang dapat disewa untuk mengadakan pameran. Sementara lebih masuk ke arah kiri, sebuah tangga dengan marmer berstempel kaki menyambut meliuk naik mengantarkan kita kelantai dua, disana terdapat ruang bacaan dewasa, bacaan umum dan juga ruang referensi.

[caption id="attachment_195884" align="alignnone" width="627" caption="PRESENSI ANGGOTA: begitu memasuki lantai dua anggota perpus bisa langsung absen, sementara bagi pengunjung biasa kita bisa menuliskan absen di buku tamu. Gbr. kanan bawah tampak pengunjung membaca koran KOMPAS. Gbr. kiri atas AMERICAN CORNER disini referensi tentang amerika lengkap tersedia"]

1340141451327824560

[/caption]

[caption id="attachment_195885" align="alignnone" width="614" caption="HOMEY: beragam pilihan tempat membaca ditawarkan kepada pengunjung, dari yang sekedar lesehan, hingga duduk manis laiknya ngopi di kafe"]

1340142073752526072

[/caption]

Selain itu kita bisa menikmati layanan internet gratis karena tersedianya fasilitas hot spot baik untuk anggota maupun pengunjung biasa. Tapi aku tak pernah tertarik berinternet ria, bagiku berkunjung ketempat ini adalah mutlak untuk membaca. Bacaan yang kupilih juga tergantung mood dan situasi, sesuai warna hati. Jika lagi suntuk, kujejali meja dengan kode angka 800, ber-haha-hihi dengan komik dan stensilan. Dan jika sedang haus inspirasi, dengan segera kuhampiri rak dengan buku-buku bernomor 900, dimana kutemukan bacaan sastra dan budaya kontemporer disana.Atau jika sekedar refreshing, cukup mengganyang bundelan Kartini, Gadis, Intisari, Ayah Bunda, Femina, dan beragam tabloid yang sarat gosip. Atau saat isengnya kumat, aku juga kadang buka-buka ensiklopedia ilmiah dan kamus kedokteran yang dicetak super tebal dan ekstra lebar. Bagaimanapun, rutinitaskusebelum ke lantai dua adalah menekuri berita surat kabar yang dipajang di lobby. Tetapi entah mengapa, belakangan koran-koran tersebut dipindahkan ke ruang referensi. Yang terbaru, saat ini bahkan terdapat Tourist Information Center, sebuah layanan lengkap tentang Pariwisata Kota Malang.

[caption id="attachment_195887" align="alignnone" width="617" caption="EVENT: dari bedah buku, pertunjukan seni, seminar dan talk show semua ada disini (dok. arsip PKM)"]

13401425531936260995

[/caption]

Sementara dilantai tiga, bangunan ini difungsikan sebagai studio Mahameru TV, salah satu stasiun televisi swasta di Malang, namun aku sendiri kurang tahu detail ruangannya. Karena setiap kali berkunjung ke Perpustakaan Umum, kakiku nyangkut dilantai dua seolah terpalang kuat-kuat hingga malas untuk naik ke atas. Begitulah, sepertinya aku selalu saja kekurangan waktu, biar sudah nongkrong membaca hingga 3-4 jam lamanya yang kurasa hanya 3-4 menit saja. Sehingga seringkali diburu waktu saat harus kembali keperaduan, kembali kerumah yang berjarak 30 menit naik sepeda. Saat bergegas pulang menuruni tangga, tidak jarang aku berpapasan dengan pengunjung lantai tiga. Mereka berdandan necis dan modis, berjas bercelana denim dan tak jarang berseragam sekolah. Berjalan bergerombol seperti usai mengikuti seminar atau semacamnya. Kabarnya dilantai teratas digunakan untuk berbagai macam pagelaran acara. Beragam perhelatan acara talk show dengan kehadiran narasumber sekelas Permaisuri Raja Jawa Gusti Kanjeng Ratu Hemas, penulis Dewi Lestari, hingga produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Reza.

[caption id="attachment_195888" align="alignnone" width="617" caption="KUNJUNGAN & BUKU: bazaar buku yang rutin dilakukan, begitu juga kunjungan pelajar PAUD dan TK hampis setiap Sabtu mereka berwisata buku ke Perspus Kota (Dok. PKM)"]

13401428932105066071

[/caption]

Karena aspek pelayanan, sarana, jumlah buku, sistem IT, administrasi hingga tingkat kunjungan masyarakat pada perpustakaan, Perpuskataan Umum ini berhasil merebut berbagai macam penghargaan. Pada tahun 2007 lalu perpustakaan ini bahkan meraih sukses ganda. Selain mendapat penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka, perpustakaan milik kota pendidikan ini dinobatkan sebagai perpustakaan terbaik di Jatim. Hingga pada tahun 2010, lomba Citra Pelayanan Prima bahkan berhasil dimenangkan oleh Perpustakaan Umum Kota Malang dengan nilai tertinggi 97 di tingkat nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline