Setelah beberapa bulan pembelajaran dengan sistem PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Ada beberapa kesimpulan dari pembelajaran yang saya dapatkan dengan kegiatan pembelajaran tersebut.
Diantaranya adalah menurunnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar daring, materi pembelajaran tidak semua materi dipahami oleh siswa pada saat pembelajaran daring, berkurangnya pengawasan orang tua saat peserta didik di rumah.
Sebenarnya sebagai seorang guru sudah mencoba pembelajaran daring yang bervariatif. Seperti tidak monoton hanya menggunakan satu platform seperti Google Form atau Google Classroom saja, tetapi sudah menggunakan variasi pembelajaran seperti menggunakan video pembelajaran buatan sendiri, game edukasi menggunakan Liveworksheet, Wordwall, Kahoot, dan lain-lain.
Selain, tentunya menggunakan aplikasi perpesanan WhatsApp dengan cara menjawab soal ditulis di bukunya masing-masing lalu jawabannya dikirim kembali kepada guru mata pelajaran masing-masing.
Hingga akhirnya saya mencoba cara baru yakni memanfaatkan media sosial Instagram. Kenapa menggunakan Instagram untuk pembelajaran?
1. Peserta didik usia SMP/MTs hampir semua memiliki akun media sosial termasuk Instagram.
2. Memanfaatkan media sosial untuk hal yang positif.
3. Jarang orangtua yang menggunakan Instagram sehingga mereka lebih bebas mengekspresikan dirinya.
4. Memiliki banyak fitur yang menarik sehingga bisa disukai oleh remaja dan anak muda.
5. Simpel dan mudah digunakan untuk berinteraksi dan bersosialisasi
6. Gratis dan bisa mendapatkan penghasilan dari endorsement.
Fitur-fitur di Instagram yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk pembelajaran
Story atau Cerita. Story atau cerita dapat dimanfaatkan oleh bapak dan ibu guru untuk menyampaikan materi berupa gambar, video, atau link blog di akun Instagramnya masing-masing. Walaupun story atau cerita ini hanya berlaku selama 24 jam kemudian hilang. Tetapi bisa memanfaatkan fitur Sorotan agar tidak hilang begitu saja.
Feed atau Umpan atau Postingan. Guru dapat memanfaatkan fitur ini untuk memposting gambar, atau video yang bisa dilengkapi dengan caption berupa tulisan yang dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi atau materi pembelajaran kepada peserta didik.
Peserta didik bisa menjawab melalui komentar. Tidak hanya 1 gambar tetapi bisa mengunggah hingga 10 gambar.
Direct Message atau Pesan Langsung. Pesan ini hanya bisa dikirimkan oleh pengguna Instagram ke pengguna Instagram yang lain. Bapak dan ibu guru bisa memanfaatkan untuk mengirim jawaban siswa kepada gurunya agar tidak bisa dilihat oleh siswa lain.