Lihat ke Halaman Asli

Didno

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Youtuber

Grab, Bukan Hanya Aplikasi untuk Semua tetapi Berusaha Memahami Konsumennya

Diperbarui: 12 November 2019   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aplikasi Grab (Dok. Pribadi)

Malam minggu yang lalu, saya dengan isteri sengaja menyisihkan waktu untuk menghabiskan akhir pekan dengan jalan-jalan ke Kota Purwakarta. Saya sengaja tidak mau ribet dengan membawa kendaraan pribadi dengan berbagai risikonya.

Selain itu saya sudah mengetahui bahwa di Purwakarta sudah ada Grab Motor atau Grab Mobil, sehingga tidak terlalu khawatir jika mau bepergian atau jalan-jalan di Purwakarta. Seperti melihat Air Mancur Sri Baduga, makan malam di Caf atau tempat makan di sekitar taman air mancur tersebut.

Selepas maghrib, sekitar pukul 18.07 saya memesan Grab Mobil, dari MP Hotel Purwakarta menuju ke Situ Buleud. Karena masih ada saldo OVO maka saya menggunakan pembayaran secara non tunai tersebut.

tangkapan layar

Driver Grab dengan nama YOGA FIRMANSYAH dengan seri kendaraan D 1160 TA langsung menyambar pesanan saya tersebut. Biaya perjalanan dari MP Hotel Purwakarta ke Situ Buleud hanya dikenakan biaya Rp.15K. Tapi selang beberapa menit pesanan saya seolah-olah sudah sampai di Situ Buleud, padahal saya masih berada di lobby hotel.

Karena penasaran saya akhirnya menelepon nomor driver grab tersebut dan langsung diangkat.  Si driver menjawab dia terjebak macet, padahal di aplikasi Grab seolah-olah sudah sampai di lokasi. Selang beberapa menit karena tidak datang-datang akhirnya saya menelepon kembali, tapi ternyata nomornya sudah dinonaktifkan.

Telpon driver bermasalah (Dok. Pribadi)

Tiba-tiba di depan lobby hotel datang seorang driver grab bike membawakan pesanan makanan kepada salah satu tamu di hotel. Setelah selesai melakukan transaksi akhirnya saya meminta bantuan kepada driver Grab tersebut untuk mengatasi permasalahan yang saya alami tersebut.

Saya menjelaskan bahwa jumlah transaksinya tidak seberapa hanya Rp.15K tetapi saya tidak ingin gara-gara satu driver yang tidak jujur, berdampak negatif terhadap semua driver. Padahal masih banyak driver-driver Grab yang baik dan jujur.

Dia menyarankan kepada saya untuk melaporkan masalah tersebut melalui aplikasi Grab. Hingga akhirnya saya mencoba melakukan apa yang disarankan driver Grab Bike tersebut. Dengan mengetikan permasalah secara detil kepada pihak Grab.

Balasan email dari Grab (Dok. Pribadi)

Kurang dari 5 menit, permasalahan saya tersebut langsung ditanggapi oleh Pihak Grab melalui email. Pada saat saya dan isteri dalam kendaraan menuju ke Situ Buleud menggunakan driver Grab yang lain.

Tidak berlangsung lama, dana saya yang diambil oleh driver Grab nakal tersebut akhirnya dikembalikan. Dan Pihak Grab akan memberikan tindakan kepada driver nakal tersebut, dari peringatan, training, non aktif sementara hingga dicabut keanggotaan sebagai mitra Grab-nya.

Pengembalian dana dari Grab (Dok. Pribadi)

Selepas pulang dari Situ Buleud dan jalan-jalan di Purwakarta Night Expo pun saya menggunakan Grab saat kembali ke hotel. Begitu juga keesokan harinya ingin menonton film di CGV Sadang Terminal Square saya masih setia menggunakan Grab Mobil.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline