Lihat ke Halaman Asli

Didno

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Youtuber

Sekolah Swasta di Pelosok Sulit Mendapatkan Murid

Diperbarui: 8 Agustus 2018   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah swasta di pelosok desa (Dokumentasi pribadi)

Beberapa hari belakang ini saya mendapatkan tugas oleh Dinas Pendidikan untuk mengikuti kegiatan pendampingan implementasi kurikulum 2013 di beberapa sekolah swasta yang lokasinya jauh dari pusat kota. Pengalaman yang menyedihkan diantaranya adalah melihat sekolah-sekolah swasta yang kekurangan murid.

Berbeda dengan sekolah negeri tempat dimana saya mengajar, yang setiap tahun selalu kelebihan murid dan harus membuang puluhan murid. Sekolah swasta justru kekurangan murid bahkan mirisnya ada sekolah yang hanya mendapatkan 1 orang murid untuk kelas 7-nya.

Apa yang menyebabkan permasalahan ini, saya akan ulas satu persatu sehingga bisa ditemukan solusinya agar pendidikan itu bisa merata tidak hanya di sekolah negeri saja tetapi sekolah swasta yang berada dipinggiran pun bisa mendapatkan murid. Berikut permasalahan dan penyelesaian sekolah-sekolah swasta kekurangan murid :

Pertama, sekolah negeri dibatasi jumlah muridnya oleh Dinas Pendidikan setempat, sesuaikan dengan rombel atau rombongan belajar atau kelas. Jangan hanya karena banyaknya pendaftar yang ingin masuk ke sekolah negeri sehingga mencari cara agar bisa mendapatkan siswa sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan jumlah kelas yang tersedia.

Selain itu jika semua pendaftar diterima maka sekolah swasta yang berada di sekolah pinggiran tidak akan mendapatkan murid dan tinggal menunggu saja penutupan sekolah-sekolah swasta karena ketiadaan murid.

Kedua, peningkatan sarana prasarana sekolah swasta. Sekolah swasta yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana biasanya akan diminati oleh peserta didik baru. Sehingga sekolah swasta sebaiknya meningkatkan sarana dan prasarana sekolahnya sehingga menarik minat anak dan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

Ketiga, peningkatan profesionalitas gurunya. Jika sekolah swasta memiliki guru-guru yang profesional dalam bidangnya masing-masing. Biasanya sekolah swasta tersebut akan banyak diminati oleh peserta didik dan orang tua. Karena dengan guru yang profesional diharapkan banyak peserta didik yang berprestasi di bidang yang disukai oleh peserta didiknya.

Orang tua juga tidak akan khawatir menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut karena kualitas gurunya sama bahkan mungkin lebih baik dengan sekolah negeri. Pihak sekolah jangan sungkan-sungkan memberikan dananya untuk melatih para gurunya agar bisa meningkatkan profesionalitasnya. 

Keempat, Kesejahteraan guru. Sekolah swasta yang berada di pelosok biasanya mendapatkan gaji atau kesejahteraan yang minim. Karena biasanya pihak pengelola sekolah akan memberikan honor berdasarkan jumlah muridnya. Jika muridnya banyak maka honornya juga besar, jika muridnya sedikit maka honornya pun sedikit.

Oleh karena itu pengelola sekolah dan Dinas Pendidikan setempat seharusnya memberikan kesejahteraan minimal sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) di daerahnya masing-masing. Sehingga mereka bekerja lebih tenang tidak terburu-buru mencari tambahan penghasilan yang lain.

Kelima, Inovasi dari pihak sekolah. Banyak sekolah swasta yang hanya mengandalkan siswa yang tidak diterima dari sekolah negeri tetapi tidak ada usaha untuk mendapatkan siswa sebanyak-banyaknya. Salah satu sekolah yang saya temui melakukan usaha kejar murid dengan cara memberikan fasilitas jemputan gratis agar mereka mau sekolah di tempatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline