Anda mungkin sering melihat ada tulisan atau bacaan yang menggunakan titik. Jumlah titiknya mungkin bukan hanya satu, tetapi banyak yang menulisnya lebih dari satu seperti contoh Hai ... Apa Kabar?. Contoh yang lainnya Sebab-sebab harga ... akan diteliti lebih lanjut.
Titik tersebut jumlahnya ada tiga atau yang dikenal dengan nama Elipsis. Memang sih titik tiga atau Elipsis tidak sekeren Dilan, tapi sebenarnya beken juga. Titik tiga sering dipakai para penulis meskipun banyak yang salah kaprah. Tetap ini dianggap wajar, barangkali mereka belum tahu atau malas membaca PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Sebagai tanda baca, titik tiga berguna sebagai tanda bahwa dalam kalimat ada bagian yang dihilangkan atau ucapan yang tidak selesai dalam dialog. Di situlah titik tiga menggantikan kata atau kalimat yang hilang dan tidak selesai tersebut.
Bagaimana cara menuliskan tiga titik tersebut?. Berikut caranya :
1. Tanda elipsis digunakan dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya: Kalau begitu ..., marilah kita berangkat.
Jika Anda setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera kami lakukan.
2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.