Besok anak-anak kita akan menerima buku rapot atau buku laporan setelah melaksanakan pembelajaran selama satu semester. Beragam reaksi orang tua saat menerima buku rapot tersebut. Ada yang senang, ada yang sedih atau bahkan biasa-biasa saja.
Tidak sedikit orang tua zaman sekarang, ada juga yang sering marah-marah ke anaknya karena tidak mendapatkan ranking pertama, kedua, ketiga atau masuk lima besar di kelasnya. Bahkan ada juga yang langsung memprotes gurunya karena anaknya tidak menjadi yang terbaik di kelasnya.
Tetapi sebagai orang tua yang bijaksana, seharusnya tidak melakukan hal-hal seperti itu. Karena kita belum tahu kelebihan sesungguhnya yang dimiliki anak kita tersebut. Mungkin dia tidak pandai menghitung tetapi memiliki kemampuan dalam menggambar atau sebaliknya.
Tulisan surat seorang anak untuk ibunya ini mungkin menjadi pengingat dan penggugah kita sebagai orang tua atas kemampuan anak-anaknya.
“Sebentar lagi bunda akan di undang ke sekolah untuk mengambil raportku,
Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak jadi juara dan bahkan masuk ranking pun tidak karena aku adalah anak yang biasa-biasa saja di kelas, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang selalu jujur mengerjakan setiap soal-soal ujian.
Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku belum lancar Di bbrp mata pelajaran,tapi tahukah bunda bahwa aku terus berusaha keras dan kelak satu ketika aku akan bisa seperti anak lainnya.
Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak pandai matematika, tapi tahukah bunda bahwa aku pandai berdoa dan selalu berdoa untuk bunda setiap aku beribadah.
Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku lambat belajar di sekolah, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang cepat sekali jika diminta untuk membantu bunda dirumah.
Bunda, mungkin engkau kecewa karena nilai-nilai raportku tidak sebaik nilai teman-temanku, tapi tahukah bunda bahwa menurut mereka aku adalah teman yang sangat baik bagi mereka.
Bunda, mungkin engkau kecewa dan malu memiliki anak seperti aku, tapi aku tidak pernah ucapkan kecewa dan malu memiliki bunda seperti bunda, dan bahkan aku begitu sayang sama bunda.