Lihat ke Halaman Asli

Didno

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Youtuber

Mengungkap Kenapa E-PUPNS Lemot?

Diperbarui: 25 Oktober 2015   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal bulan September 2015 lalu, seluruh PNS (Pegawai Negeri Sipil) di seluruh Indonesia disibukkan dengan yang namanya E-PUPNS (Elektronik-Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil). Program dari BKN (Badan Kepegawaian Negara) ini mengharuskan PNS (Pegawai Negeri Sipil) mengisi sendiri formulir tersebut.

Tapi sayangnya data yang akan menjadi data base dari BKN (Badan Kepegawaian Negara) tersebut tidak semudah yang diinginkan oleh penyelenggara dan juga oleh PNS. Banyak PNS (Pegawai Negeri Sipil) bahkan yang rela begadang untuk bisa menginput datanya agar bisa tersimpan tetapi sayangnya lagi-lagi gagal.

Beberapa PNS bahkan mengeluh karena merasa dikerjain dengan sistem ini. Termasuk saya yang menginput data diri sendiri dan membantu rekan-rekan PNS yang lain pun harus berjuang selama berhari-hari agar datanya bisa tersimpan dalam data base BKN.

Banyak PNS yang mencari cara agar bisa mengisi E-PUPNS tidak berulang-ulang dan yang terpenting datanya bisa disimpan. Mulai dari mengisi pada malam hari hingga subuh, menjelang waktu shalat Magrib hingga Isya, sampai membuka seluruh data sebelum menekan tanda simpan. Tetapi semuanya berjalan sangat lemot atau lambat.

Hingga akhirnya BKN membuat jadwal pengisian E-PUPNS berdasarkan kategori regional BKN. Rata-rata setiap minggu hanya bisa mengerjakan E-PUPNS selama tiga hari yang berbeda. Dengan cara ini memang ada perubahan walaupun sesekali masih terjadi kendala.

Banyak PNS yang bertanya kenapa E-PUPNS Lemot?. Inilah jawaban kenapa E-PUPNS Lemot berdasarkan penelusuran saya sebagai seorang blogger :

  1. Menggunakan sub domain. Pengisian E-PUPNS menggunakan sub domain dalam hal ini epupns.bkn.go.id. Domain utamanya sendiri menggunakan bkn.go.id, sehingga akses E-PUPNS lebih lambat dibandingkan dengan menggunakan domain utama.
  2. Traffic Tinggi. Pada awalnya BKN tidak menjadwal pengisian E-PUPNS sehingga jutaan orang PNS mengakses situs E-PUPNS secara bersamaan yang membuat situs ini sering down karena dikunjungi jutaan orang dalam satu waktu. Ibaratnya saat kita masuk ke rumah pintunya satu yang mau masuk jutaan orang maka yang bisa masuk hanya beberapa orang dan harus antri.
  3. Kemampuan Server Kecil. Untuk memasukan data jutaan PNS seluruh Indonesia diperlukan tempat penyimpanan data yang besar. Ibarat Flash Disk, kita mau memasukkan data yang besarnya 128 GB tetapi kapasitasnya hanya 8GB. Maka yang terjadi adalah kelebihan beban sehingga tidak masuk.
  4. Adanya Auto Complete. Pada awal penginputan data, BKN menerapkan adanya Auto Complete pada sistem E-PUPNS. Akibatnya banyak pengguna yang sering menunggu selama beberapa menit sebelum muncul data yang diinginkan. Adanya Auto Complete ini yang membuat PNS menjadi lama mengerjakan E-PUPNS. Beruntung sekarang BKN memahami kelemahan ini dan menghilangkannya.
  5. Data Rentan Dicuri. Namanya sistem buatan manusia tidak ada yang sempurna. Ini kekhawatiran banyak PNS terhadap sistem PUPNS yakni pencurian data oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Karena data PUPNS terbilang sangat lengkap mulai dari alamat rumah, nomor telepon, nama anak, nama isteri dan lain sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kejahatan seperti penipuan, pemalsuan identitas dan lain sebagainya.

Mudah-mudahan pemerintah dalam hal ini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi bisa memahami penggunanya dalam hal ini PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang notabenenya belum semua memahami teknologi, karena dalam prakteknya hanya orang-orang yang mengerti komputer dan internetlah yang mengerjakannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline