Lihat ke Halaman Asli

Menjadikan Anak Berpikir Kritis, Kreatif, dan Problem Solver

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak kritis mempunyai ciri - ciri anak kritis memiliki kemampuan komonikasi yang cukup baik, bicaranya cukup jelas, dan mampu menganalisa bagaimana menanggapi masalah dengan cepat dan tepat. Jiwa yang kritis akan menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi cerdas dan pemberani. Untuk menjadikan anak untuk dapat berpikir kritis adalah dengan jalan pendidikan dan pembelajaran yang mengeksplorasi kemampuan siswa yang dimilki. Inovasi dan pembaharuan dalam pembelajaran akan sangat membantu tercapainya cara berpikir anak secara kritis, karena dengan inovasi inilah maka ditemukan model dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Yang perlu diingat adalah untuk menjadikan anak dapat berpikir kritis maka pembelajaran yang dilakukan bukan hanya memberikan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan tetapi juga diperlukan pengajaran sifat, sikap, nilai, dan karakter yang menunjang anak untuk dapat berpikir kritis.

Anak yang kreatif memiliki ciri yang dominan yaitu spontan, rasa ingin tahu, dan tertarik pada hal-hal yang baru. Semua ciri diatas pasti terdapat pada diri anak yang berarti bahwa semua anak pada dasarnya adalah kreatif, dan faktor lingkunganlah yang menjadikan anak tidak kreatif. Sehingga ada beberapa cara untuk menjadikan anak kreatif yaitu memilih pola asuh yang tepat, menghargai karya anak yang nantinya akan mendorong anak untuk dapat meningkatkan kreativitasnya, memberikan tantangan kepada anak, serta adanya komunikasi yang baik dengan anak.

Problem solver merupakan proses yang membutuhkan pikiran kritis dan kreatif, jika kritis dan kreatif sudah dapat digabungkan dan dapat melakukan problem solver. Beberapa langkah untuk menjadikan anak problem solver yaitu siswa harus dapat merumuskan masalah, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis, siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan, merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, dan siswa akan menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline