Lihat ke Halaman Asli

Didit Putra

TERVERIFIKASI

Komunikasi, Jurnalisme, Media sosial dan teknologi. Eks jurnalis yang sekarang belajar sebagai PR-guy.

Marketing Ugal-ugalan

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1354715740476812489

Ugal-ugalan adalah istilah yang saya pakai untuk orang yang melakukan sesuatu dengan serampangan, menabrak rambu-rambu, aturan, atau etika yang berlaku. Namun pada akhirnya, tujuan tetap terlaksana. Tapi ya gitu...ugal-ugalan. Pas iseng buka twitter (sebetulnya bukan iseng, tapi sudah kecanduan), saya mendapati postingan berseri dari akun @windowsphone, sebuah akun resmi windows phone. Ponsel dengan sistem operasi Windows (kalau ada yang masih nanya). Rangkaian twit itu bermula dengan postingan artikel dari SOPHOS, perusahaan keamanan IT yang didirikan sejak tahun 1985. Isi artikel itu mengenai potensi ancaman keamanan dari ponsel dengan sistem operasi Android. Lengkapnya ada di http://www.sophos.com/en-us/security-news-trends/reports/security-threat-report/android-malware.aspx . XX Setelahnya, akun @windowsphone membuat tiga kultwit mengenai ancaman ponsel Android. Saya screenshot saja biar tidak terkesan fitnah :))

13547158391164651255

XX Lalu twit berikutnya:

13547158761520426763

XX Dan akhirnya:

13547159011299364965

XX
Memang bisa ditebak ujungnya, promosi Windows Phone. Gaya pemasaran dengan kampanye negatif ini memang ada dan dipakai oleh sebagian perusahaan untuk mendorong penjualan produk mereka sembari menekan penjualan produk kompetitor. Namun, akun tersebut tidak berhenti, mereka pun melancarkan kampanye testimoni dari para pengguna Android yang pernah mengalami mimpi buruk dengan malware. Malware adalah program jahat yang tujuannya...ya jahat. Mulai dari mencuri data, menghapus file hingga membajak akun sosial media. Untuk kampanye tersebut, mereka menggunakan tagar #DroidRage.

1354716075942905951

XX
Akibatnya bisa ditebak, para pengguna Android yang terlebih dulu menangkap keberadaan kampanye tersebut langsung bereaksi. Bukannya pengalaman buruk seperti yang diharapkan akun @windowsphone, tapi justru caci maki dan ejekan. Sebut saja beberapa di antaranya seperti: @windowsphone#DROIDRage ? "Droid" is licensed by Verizon and often misused by #idiots when they actually mean Android. oleh @Amon_RA Microsoft slamming Android with #droidrage for malware issues? have you seen your desktop OS? oleh @unitechy My pathetic underlings failed to shoot down the escape pod since it had "no life forms aboard." Death Star plans: gone. #DroidRage oleh @Durf Dengan analytic gratisan, bisa diketahui bahwa tagar #Droidrage mendapat mention sebanyak 3.671 sejak diluncurkan kemarin dan di-RT sebanyak 1.504 kali. Ini baru mulai, tapi bisa diprediksikan bahwa gelombang keusilan pengguna Android belum akan berhenti sampai hari ini :) Mengacu pada kasus sebelumnya, kampanye ini mirip dengan yang dilakukan Majalah Newsweek sewaktu mempromosikan edisi terbaru mereka. Singkat cerita bisa dibaca di: http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/09/18/lucunya-amarah-muslim-487943.html Kejadiannya sama, untuk merangkul pembaca, Newsweek mengajak diskusi via twitter dengan tagar #MuslimRage. Yang terjadi, justru tagar tersebut dipakai sebagai bahan olok2. Namun, dari dua kasus ini saya justru menangkap hal lain. Jangan-jangan itulah yang dibutuhkan agensi pemasaran di balik kampanye #DroidRage atau #MuslimRage. Bukan soal diskusinya, tapi bagaimana caranya meraup sebanyak mungkin perhatian publik. Sebelum geger twit mereka, siapa yang membicarakan peluncuran ponsel dengan OS Windows. Yang dibicarakan kalau tidak iPhone Mini, Galaxy terbaru (entah apa lagi namanya), dan berbagai seri ponsel ber-OS Android. Belum ada tempat untuk ponsel OS Windows. Bisa jadi, tujuan mereka dengan memancing keributan dunia maya sudah tercapai: mendapatkan perhatian terarah pada Windows Phone. Tinggal dilanjutkan dengan peluncuran produk secara atraktif atau dengan kampanye lainnya. Pada saat jutaan mata "penasaran" gara2 kampanye ini, Windows Phone memamerkan fitur unggulan mereka (atau bisa berakhir lebih buruk lagi ketika fiturnya biasa-biasa saja). Ugal-ugalan. Itulah kenapa saya menyebut cara yang mereka pakai untuk memasarkan produk. Bikin geger, sedikit melewati batas, tapi yang penting tujuan tercapai. Soal salah atau benar, toh tidak ada wasit :) Didit, bukan ahli marketing, jadi tulisan di atas sebaiknya diacuhkan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline