Lihat ke Halaman Asli

Didit Putra

TERVERIFIKASI

Komunikasi, Jurnalisme, Media sosial dan teknologi. Eks jurnalis yang sekarang belajar sebagai PR-guy.

Lensa Ponsel? Mainan? [ULASAN]

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1347798388131181201

Bagi Kompasianers yang juga getol main instagram, dan kebetulan mem-follow akun artis, pasti sudah akrab dengan penawaran iklan di salah satu komentar foto mereka. Harap maklum, akun dengan follower bejibun bisa diartikan jumlah pemirsa yang akan membaca iklan kita. Kalimat ajakan melihat foto barang mereka ditebarkan di kolom komentar, mulai menyebut sis (entah dari mana tahu namanya Siswanto), sampai sebutan gan (atau namanya Gan Gan). Awalnya membikin penasaran, tapi lama-lama mengganggu. Komentar yang seharusnya jadi feedback atau sarana interaksi artis dengan followernya pun terganggu dengan orang yang menawarkan barang. Hari ini saya tidak ingin jauh membahas iklan di instagram, tapi justru salah satu barang yang ditawarkan yakni lensa ponsel. Apa itu lensa ponsel? Bukannya kamera ponsel kita sudah memiliki lensa? Lensa ponsel sebetulnya aksesoris berupa lensa kecil yang ditempelkan ke badan ponsel dengan magnet. Ada ring besi tipis yang ditempelkan ke badan ponsel sementara "pantat" lensa yang ada magnetnya tinggal ditempelkan ke ring tersebut. Bila bagian belakang ponsel terbuat dari bahan besi, ring tersebut tidak diperlukan, tapi sayangnya hal tersebut sulit dijumpai pada ponsel jaman sekarang. Lensa ponsel yang biasanya ditawarkan ada dua tipe yakni wide dan fisheye. Dengan memasang lensa wide, gambar kita lebih lebar 0,67 kali dari biasanya. Untuk lensa fisheye, kita bisa menangkap 180 derajat yang ada di muka lensa, tentunya dengan konsekuensi distorsi parah di tepi lensa dan efek cembung di tengah (itulah sebabnya obyek bakal kembung seperti ikan mas koki). Dengan ponsel kebanyakan saat ini, ring besi dari lensa ponsel itu bisa dipasang mengelilingi lensa. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk di sekitar lensa apakah datar atau semacamnya. Bila datar, kita akan mudah memasang ring besi untuk dudukan lensa ponsel. Tiga bulan lalu, aku -yang penasaran sekali- akhirnya memutuskan beli lensa ponsel untuk kamera Samsung Galaxy SII. Iseng2 sambil deg-degan mengingat bagian kamera dari ponsel itu sedikit menonjol dari penutup belakang ponsel. Untungnya ring pas mengelilingi lensa. [caption id="attachment_212724" align="aligncenter" width="300" caption="Penampakan ring besi tipis yang ditempel mengelilingi kamera ponsel, ada ceruk kecil agar lampu flash tidak tertutupi sebagian"][/caption] Satu catatan, sewaktu dipakai, kita lampu flash dari ponsel bakal sulit dipakai karena terhalangi badan lensa yang cukup besar. Magnet cukup kuat untuk memegangi lensa agar tidak jatuh dari ponsel meski kita sendiri harus hati-hati sewaktu membawa ponsel yang terpasang lensa tambahan ini karena kalau tersenggol bisa jatuh. Sekarang penampakan lensanya. Saat datang, paket lensa itu terdiri dari badan lensa, penutup belakang lensa dari bagian besi bermagnet, penutup lensa dari karet dan ring untuk ditempelkan di badan ponsel. [caption id="attachment_212638" align="aligncenter" width="300" caption="Lensa Fisheye (Kiri), Lensa Wide (kanan), tutup lensa yang berwarna hitam dan penutup bagian belakang lensa yang ada talinya"]

1347771914110457543

[/caption] Fungsi penutup depan dan belakang lensa sangat vital yakni menghalangi debu, kotoran, masuk ke dalam lensa. Meski "hanya" kaca, goresan kecil di lensa bisa terlihat pada hasil akhirnya. Jangan sampai terjadi... Uji coba Sekarang tiba bagian favorit: uji coba lensa. Dengan obyek sederhana berupa buku tulis, saya mencoba mengambil gambar secara bergantian mulai tanpa lensa, dengan lensa wide kemudian lensa fisheye. Demikian hasilnya: [caption id="attachment_212731" align="aligncenter" width="300" caption="Atas: lensa fisheye. Tengah: normal. Bawah: lensa wide"]

13477990121941669721

[/caption] Seperti terlihat dalam gambar uji coba pengambilan gambar, penggunaan lensa ponsel jelas menghasilkan efek lebar dalam gambar yang kita ambil melalui kamera ponsel. Hanya saja, vignetting atau bayang hitam di sekeliling gambar tidak terhindarkan. Vignetting ini terjadi karena lensa yang tidak sesuai dengan sensor kamera ponsel. Untuk lensa wide, vignettingnya masih bisa ditoleransi. Tapi untuk lensa fisheye sedikit mengganggu karena bagian kiri-kanan terlihat melingkar sementara bagian atas-bawahnya tidak. Saya sedang memikirkan cara mengakali agar timbul lingkaran sempurna, apakah jarak antara ponsel dengan lensa perlu ditambah? (sedang mencari cara yang aman) Sekarang masuk judulnya: Apakah lensa ponsel itu hanya mainan, sekadar lucu-lucuan? jawaban saya bisa ya bisa tidak. Bila kita menggunakan dengan sesuai, penggunaan lensa wide/fisheye bisa menghasilkan gambar dengan efek dramatis seperti pembesaran tidak wajar bila jaraknya didekatkan. Dengan berdiri di tempat yang sama, kita bisa mengambil lebih banyak obyek dengan gambar yang lebih lega. Saya sempat menggunakan lensa wide untuk tugas jurnalistik. Salah satunya meliput kebakaran Pasar Cijerah di Kota Bandung, 7 Agustus 2012. Posisi berdiri saya di atap bangunan rumah kurang menguntungkan karena tidak bisa leluasa mundur agar bisa mengambil lebih banyak obyek. Bila berdiri di sana, saya hanya dapat mengambil punggung petugas pemadam kebakaran tapi kurang detail. Akhirnya lensa fisheye pun beraksi. [caption id="attachment_212751" align="aligncenter" width="300" caption="Kebakaran Pasar Cijerah, 7 Agustus 2012, diambil dari atap bangunan sebelah pasar menggunakan kamera ponsel Galaxy S2 ditambah lensa fisheye"]

1347802311693031224

[/caption] Sedikit pengingat. Bila menggunakan lensa ponsel untuk urusan kerja, kita harus terbiasa berhati-hati dengan barang kecil. Rutinitas saat memakai adalah mengeluarkan lensa, mencopot penutup depan dan belakang, menyimpannya dengan baik, kemudian memasang lensa ke badan ponsel. Begitu pula bila sudah selesai. Lensa dicopot, mengeluarkan penutup sambil tangan masih memegang lensa, memasang satu per satu, kemudian memasukkannya ke dalam tas. Kalau teledor, jatuh... aduh. Lensa wide/fisheye juga punya banyak kelemahan yakni lebih rentan kepada lensflare. Tapi sebetulnya hal itu bisa balik dimanfaatkan menjadi efek yang mendukung penceritaan pada foto. [caption id="attachment_212747" align="aligncenter" width="300" caption="Konser MTV Exit, Bandung, 30 Agustus 2012, dengan lensa fisheye"]

13478021452143005836

[/caption] **********UPDATE************************************ Huaaaaa... lupa mencantumkan satu lagi fitur lensanya. Lensa wide yang aku punya ternyata bisa menjadi lensa macro yang efektif untuk mengambil gambar jarak dekat. Tidak sedekat mikroskop, memang. Bagian lensa wide ternyata bisa diulir dan menjadi dua bagian. Bagian yang ditempel ke ponsel itulah yang nantinya menjadi lensa macro. Di bawah ini hasil pengambilan gambarnya: [caption id="attachment_212766" align="aligncenter" width="300" caption="Atas: zoom maksimal dengan lensa normal, selepas itu gagal fokus. Bawah: bisa lebih dekat berkat lensa macro"]

13478061061402527109

[/caption] *****************************UPDATE********************** Dengan demikian, rampung sudah ulasan saya mengenai lensa ponsel. Anda membutuhkannya? silakan dicari di internet, pesan di ebay, atau via kaskus. Saya tidak sedang mempromosikan toko tertentu jadi silakan mencari yang paling sesuai maupun penjual yang paling anda percayai. Sepasang lensa ini saya dapatkan dengan mengeluarkan uang Rp 130.000. Hasilnya, cukup sepadan menurut saya. Oh ya, kembali lagi soal instagram, silakan add akun saya @eldidito



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline