Guru SDN Dikeroyok Orang di Halaman Sekolah nya Sendiri
"Mohon petunjuk ayah didi.Bagimana kalau sekiranya seorang guru dikeroyok oleh keluarga orang tua siswa, mereka menuduh anaknya dilecehkan, namun sampai saat ini tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan. Cuma orang tua siswa tersebut membuat opini se olah olah anaknya terjadi pelecehan seksual" demikian chat WhatsApp yang masuk ke dalam layar HP ayah didi beberapa hari lalu. Chat WhatsApp berasal dari sahabat ku guru SMK dan pengurus PGRI di kota Kendari Sulawesi Tenggara.
"Nah bagimana dengan kasus pengeroyokan guru apa dilakukan pembiaran, dengan alasan ini ranah pelecehan seksual yg harus menunggu pembuktian?."
Lanjut temen ku penasaran menambahkan chatnya.
"Apa PGRI baru melakukan pendampingan kalau sekiranya guru tersebut dinyatakan tidak terbukti melakukan pelecehan?"
Tegas, sahabatku sedikit menyangsikan organisasi nya sendiri PGRI
Kiriman chat melalui aplikasi WhatsApp dari temanku itu reaksi atas tulisan ayah didi di Kompasiana yang berjudul Kasus Hukum Bila Menimpa Anggota PGRI yang terbit tanggal 15 Bulan Januari 2025.
Sebelum menjawab chat WhatsApp tersebut, ayah didi seperti biasa, selalu melalukan investigasi terlebih dahulu di lapangan, baik melalui aplikasi google, atau konfirmasi ke beberapa temen di Kota Kendari. Jaringan ayah didi untuk meminta konfirmasi ke temen temen di daerah Kendari tidak lah mudah, baik jaringan guru honorer, pengurus PGRI maupun kelompok buruh. Beruntung ayah didi mempunyai sahabat lama koresponden di kota Kendari seorang jurnalis yang bekerja di media on-line, dari beliau sedikit banyak cerita pengeroyokan itu diungkapkan .
Kejadian pengroyokan terhadap guru M oleh oknum orang tua murid berlangsung di halaman SDN tempat korban pengeroyokan bertugas. Hari itu katanya, 8 Januari 2025 disaksikan murid ,guru dan masyarakat umum terjadi pengroyokan terhadap M dengan dalih mengamankan M untuk dibawa ke Kantor polisi. Bagaimana tidak heboh pagi itu banyak orang di Sekolah karena masih berlangsung proses belajar mengajar, hingga seorang perempuan tukang jualan minuman Yakult yang berada di tempat kejadian ikut melerai pengroyokan sambil teriak teriak minta bantuan.
Pengambilan paksa Guru M oleh oknum yang dibantu oleh orang berseragam dengan alasan karena guru M yang menjadi wali kelas 4 dan mengajar mata pelajaran Penjaskes telah melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu muridnya.
Sahabatku sang jurnalis juga menyebutkan bahwa peristiwa pengroyokan guru M di SDN tersebut berita nya sudah menyebar kemana mana. Penyebaran berita kemana mana karena telah diberitakan oleh salah satu stasiun televisi setempat. Temanku sang Jurnalis Video, tiktok dan cuplikan link berita tersebut olehnya dikirim ke ayah didi.