Kearifan Lokal Pikukuh di Baduy dan Pelestarian Budaya Bertutur
Pertengan pekan lalu, ayah didi di ajak jalan jalan oleh Sekjen PB PGRI Dudung Abdul Qodir dan Pengurus Provinsi PGRI Lampung Abah Ali,bersilaturahmi ke Ketua LKBH PB PGRI Kiai Waseh di Rangkas Bitung Lebak . Salah satu tujuan silaturahmi adalah ingin mengunjungi masyarakat Baduy di Ciboleger, disamping Abah Ali yang belum pernah melihat suku Baduy juga Sekjen PB PGRI ingin pesta Duren.
Tulisan ini adalah salah satu oleh oleh dari berkunjung ke Masyarakat suku Baduy.
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai pengetahuan dan keyakinan bernilai baik dan merupakan keunggulan budaya masyarakat setempat.
Pada masyarakat Baduy terdapat beberapa kearifan lokal, salah satu nya adalah Pikukuh.
Pikukuh adalah landasan kearifan lokal masyarakat Baduy dalam berinteraksi dengan manusia lingkungan dan alam.
Kepercayaan orang Baduy hidup di sebuah lokasi yang disebut pancer Bumi yang artinya berada di inti Bumi, oleh sebab itu orang Baduy berorentasi untuk menjaga dan melestarikan Bumi. Untuk menjaga dan melestarikan Bumi masyarakat Baduy menggunakan Pikukuh sebagai landasan berpijak nya. Pikukuh sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat Baduy yang berlandaskan agama Sunda wiwitan.
Pikukuh atau orang menyebut Pikukuh Karuhun menjadi sebuah kearifan lokal masyarakat Baduy yang mengatur segala hal tentang kehidupan mereka. Pikukuh Karuhun memuat perintah untuk menjaga alam dan menentang adanya perubahan terhadap lahan pertanian.
Pikukuh yang diturunkan dari generasi ke generasi merupakan kearifan lokal masyarakat Baduy hingga sekarang . Pikukuh dapat diartikan sebagai pengatur hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan lingkungan dan manusia dengan alam. Hubungan manusia dengan manusia diantaranya dalam komunikasi melalui tutur bahasa atau Pitutur.
Pikukuh Karuhun sendiri di masyarakat suku Baduy didapat tidak dalam bentuk tulisan, karena masyarakat suku Baduy tidak mengenal budaya tulis menulis, oleh sebab itu Pikukuh Karuhun di langgengkan melalui budaya tutur turun temurun dari generasi ke generasi.
Salah satu Pikukuh yang penulis nukil dari berbagai sumber.