Lihat ke Halaman Asli

Didi Suprijadi ( Ayah Didi)

Pendidik, pembimbing dan pengajar

Sekolah Kopi di Lampung Barat, Tidak Ikut Ujian Nasional

Diperbarui: 7 Januari 2025   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abah Ali dan ayah didi di rumah honorer ayah didi, sumber dokumen pribadi 

Sekolah Kopi di Lampung Barat Tidak Ikut Ujian Nasional.

Suatu sore di awal  Bulan Januari 2025, rumah honorer ayah didi kedatangan tamu istimewa dari kota Gajah,   Bandar Lampung, Muhammad Ali nama nya. Muhammad Ali adalah Pengurus Provinsi PGRI Lampung . Abah Ali biasa temen temen memanggil nya merupakan sahabat lama ayah didi sejak masih duduk di bangku kuliah institut Keguruan Ilmu Pendidikan ( IKIP) Jakarta sekarang UNJ, di panggil Abah karena beliau orang Sunda dari Bogor tetapi bermukim lama di Kota Bandar Lampung. 

Abah Ali kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra dan Seni sedangkan ayah didi kuliah di jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan  ilmu Eksakta.

Abah Ali biasa berbincang ngopi ( ngobrol politik) di rumah honorer ayah didi, sambil duduk dibawah rindang nya pepohonan dan semilir hembusan angin barat sepoi sepoi. Sore itu seperti biasa Abah Ali bila bertandang ke rumah honorer ayah didi selalu membawa oleh oleh  dari Lampung, berupa Kopi Asli Lampung.

     "Nih aku bawain Kopi Asli Lampung " demikian ucapan Abah Ali dengan logat Sunda yang masih kental, mengawali obrolan sore itu.

     "Kopi Asli Lampung sudah terkenal hingga ada Sekolah Kopi di Lampung"  lanjut Abah menjelaskan.


"Sekolah Kopi tidak Ujian Nasional tahun depan" kelakar Abah yang jabatan dinas terakhirnya sebagai kepala SMA negeri di kota Bandar Lampung.

Sehari sebelumnya beberapa guru honorer yang lulus PPPK bertandang juga ke rumah honorer ayah didi sambil membawa oleh oleh Kopi khas daerah Jepara, Jawa Tengah yang disebut Kopi Tempur.

Sedang asyik ngobrol  sambil seruput kopi hitam tanpa gula bersama Abah Ali dengan ditemani pisang kepok goreng, terlihat di layar kaca handphone ayah didi masuk chat WhatsApp  dari sahabat lama ayah didi di Belitung Timur Mas Kumis  Suhardi.

"Ada sedikit kopi buat rumah singgah ayah didi" demikian chat WhatsApp yang disampaikan Mas Kumis Suhardi tepat pada pukul 16.00.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline