Panen Melon Bersama PJ Walikota Jaktim
Banyaknya ragam program pemerintah pusat kabinet Indonesia maju. Salah satu program utama Kabinet Indonesia Maju Prabowo- Gibran adalah Ketahanan Pangan.
Ketahanan Pangan penting bagi Indonesia, karena jumlah penduduk yang besar, cakupan geografis yang luas, dan tersebar. Ketahanan Pangan adalah kondisi di mana seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, merata dan bergizi.
Tanggung jawab Ketahanan Pangan bukan saja tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga masyarakat. Masyarakat baik perorangan maupun kelompok ikut berperan serta dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan. Salah satu kelompok masyarakat yang andil walaupun kecil dalam program Ketahanan Pangan adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) rumah kaum Jayakarta, RW 03 Jatinegara Kaum.
Banyak jenis kegiatan dalam rangka program Ketahanan Pangan diantara nya Urban Farming dengan menanam bahan pangan dari nabati, bisa beternak atau bertani. KTH rumah kaum Jayakarta menanam buah labu, Melon serta budidaya ikan Lele dan Ikan Nila.
Saat ini program Urban Farming dalam rangka Ketahanan Pangan di KTH rumah kaum Jayakarta bukan hanya tanaman melon tetapi ada tanaman jagung dan ikan lele. Masih dalam rancangan adalah beternak burung puyuh, program ternak burung puyuh dalam rangka peningkatan gizi masyarakat . Ternak burung puyuh dalam rangka memanfaatkan hasil budidaya magot, karena Magot salah satu sumber makanan burung Puyuh.
Kenapa Melon?
Melon (Cucumis melo L.)[1] atau kerahi merupakan nama buah sekaligus tanaman yang menghasilkannya yang termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Buahnya bisa dimakan segar sebagai buah meja atau diiris-iris sebagai campuran es buah. Bagian yang dimakan adalah daging buah (mesokarp). Teksturnya lunak, berwarna putih, kuning sampai merah, tergantung kultivarnya. Rasanya cenderung manis tawar ( Wikipedia)