Viralnya Guru Honorer di Konawe Selatan
Bagian Ke dua
Kepastian ayah didi berangkat ke Konawe Selatan Rabu tanggal 23 Oktober 2024 malam hari. Pukul 03 dini hari Kosim supir kantor sudah siap berangkat ke bandara untuk antar ayah didi. Tulisan dibawah ini akan bersambung di ambil dari berbagai sumber baik saat ayah didi di Konawe Selatan maupun di kota Kendari.
Kronologi kejadian viralnya Guru Honorer di Konawe Selatan adalah sebagai berikut.
1. Nama Guru Honorer yang viral di Konawe Selatan bernama Supriyani, beliau sudah bekerja selama 16 tahun tiada henti. Guru Supriyani saat kejadian menjadi guru kelas 1 A. Sebagai guru honorer Supriyani di gaji Rp 300 000 sebulan dan dibayar setiap 3 bulan sekali. Supriyani bersuamikan Katirin ( lahir Wono raya, 04 Desember 1988).seorang buruh bangunan.
Saat ditangkap kemudian di tahan di lapas khusus perempuan kelas 1 Kendari, Supriyani masih mempunyai anak kecil usia 8 tahun. Untuk meningkatkan statusnya dan profesinya saat ditahan di lapas Supriyani sedang pemberkasan ASN PPPK dan sedang mengikuti program PPG piloting 3. Supriyani berperawakan kecil dengan tubuh langsing berkulit sawo matang selalu bertutur kata lembut khas suara ibu guru.
2. Korban dugaan kekerasan adalah siswa kelas 1 A bernama Muhamad Chesar Dalfa Wibowo alias Dalfa ( usia 6 tahun). Saat ini Dalfa sudah naik ke kelas 2 . Saat ini Dalfa belum bisa masuk ke sekolah akibat kasus nya belum selesai dan baru disidangkan pertama kali tanggal 24 Oktober 2024. Dalfa merupakan anak Aipda Wibowo Hasyim anggota polisi sektor kecamatan Baito kabupaten Konawe Selatan.
3. Dalfa adalah anak pertama dari pasangan Nur Fitriana dan Aipda Wibowo Hasyim. Nur Fitriana merupakan seorang ASN di lingkungan pemerintah kabupaten Konawe Selatan sedang kan suami nya Aipda Wibowo Hasyim menjabat Kanit Intelkam di Polsek Baito, Kapolres Konawe Selatan Sultra.
4. Lokasi kejadian dugaan kekerasan terhadap siswa oleh guru honorer Supriyani berlangsung di SD negeri 4 Baito desa Baito Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan.
5. Menurut keterangan beberapa temen guru yang ditemui ayah didi kronologis kejadian nya adalah pada hari Rabu, tanggal 24 April 2024 diduga terjadi tindak kekerasan terhadap siswa yang dilakukan oleh guru honorer Supriyani pada pukul 10.30 waktu Indonesia bagian timur.
6. Jumat 26 April 2024 Supriyani menurut pengakuannya, mengaku ditelepon oleh polisi yang mengaku sebagai penyidik pada Polisi Sektor ( Polsek) Baito. Dalam telepon tersebut Supriyani menurut pengakuannya diperintahkan untuk segera datang ke kantor Polsek Kecamatan Baito.