Lihat ke Halaman Asli

Didi Suprijadi ( Ayah Didi)

Pendidik, pembimbing dan pengajar

Kualanamu Tujuanku

Diperbarui: 25 September 2024   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Supir bus DAMRI (sumber gambar dokumen pribadi)

"Mungkin belum diperbaiki pengumuman jadwal nya" kata kru Bus DAMRI jurusan Rawamangun Bandara Soetta.

"Setelah covit jadwal keberangkatan Bus DAMRI ke Bandara berubah biasanya setiap 30 menit sekali, sekarang berubah menjadi 1 jam sekali" lanjut petugas darat di terminal bus Rawamangun, menambahkan.

Hal ini setelah ayah didi meminta keterangan tentang jadwal keberangkatan Bus DAMRI ke Bandara dari terminal bus Rawamangun. Pagi, Rabu 25 September 2024 ayah didi bermaksud menggunakan jasa bus DAMRI ke Bandara.

Setelah selesai sholat shubuh ayah didi bergegas merapikan dan cek kembali bawaan yang sudah dimasukan ke dalam koper. Biasanya Zaki menggunakan kendaraan roda dua sepeda motor mengantar ke terminal, tetapi pagi itu Zaki belum bangun, maklum anak baru gede,akhirnya Erwin mengantar ayah didi ke terminal bus Rawamangun.

Jam menunjukkan baru pukul, 5,20 suasana terminal pagi itu masih lengang, tetapi antrian bus DAMRI tujuan Bandara sudah berjajar rapih. Satu buah bus DAMRI ukuran besar sudah dipersiapkan dalam lajur pemberangkatan.

"Bandara" teriak salah satu petugas berseragam hitam putih menawarkan, setelah melihat motor yang ditumpangi ku berhenti di depan bus yang sedang parkir.

Saat itu lah terjadi dialog dengan petugas, kemudian petugas menyatakan, bahwa jadwal keberangkatan bus DAMRI dari terminal Rawamangun bukan lagi setiap setengah jam, melainkan setiap 1 jam sekali pemberangkatan.

"Setengah jam lagi bus DAMRI diberangkatkan" celetuk supir bus yang badan nya dibalut jaket warna biru.

"Bapak adalah penumpang pertama yang baru terdaftar" menambahkan.

Terlihat dalam bus masih kosong penumpang, ayah didi rupanya menjadi penumpang  pertama yang masuk kedalam bus. Pilihan tempat duduk mengambil posisi bangku di belakang supir, maklum bus masih dalam keadaan kosong. Sambil menunggu penumpang lainnya, salah seorang petugas mengontrol tiket penumpang, cukup 80 000 rupiah ongkos nya.

Dalam bus DAMRI (sumber gambar dokumen pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline