*Orasi Terakhir Sulistyo, Perjuangkan Honorer*
Oleh Didi Suprijadi
( Aktifis buruh)
Cerdas, cekatan dan berani begitu label yang sering disematkan terhadap Ketua Umum PB PGRI massa bakti XXl periode 2014-2019 Dr Sulistyo M Pd. Berani dalam arti tidak mengekor,membebek dan yes men, kepada siapapun termasuk saat itu kepada Kemendikbud.
Mantan rektor Universitas PGRI Semarang ini, menjadi anggota DPD RI dua periode dapil Jawa tengah. Selama menjabat Ketua Umum PB PGRI beliau sangat gigih memperjuangkan guru guru honorer.
Orasi Sulistyo
Beliau wafat tahun 2016 setelah terjadi kecelakaan di salah satu rumah sakit besar di Jakarta enam bulan setelah beliau memimpin 100 ribu guru honorer aksi damai didepan gedung MenPan RB, Kemendikbud dan DPR RI Senayan Jakarta.
Aksi damai guru guru honorer seluruh Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua Umum PB PGRI Sulistyo, pada tanggal 15 September 2015, menyikapi terbitnya UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN. Tuntutan aksi adalah perbaikan status dari honorer menjadi ASN. Rencananya aksi akan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 15,16 dan 17 September 2015.
Alat peraga aksi ,mobil komando dan loud speaker disediakan oleh KSPI, dibantu pengamanan dari dalam oleh pasukan warna hitam merah garda metal dari SPMI.
Anggota PB PGRI dalam aksi ini turut serta, dibagi dua kelompok. Satu kelompok dipimpin ketua PB PGRI Usman Tonda, ada di dalam gedung DPR RI mengikuti rapat RDPU. Satu kelompok lagi dipimpin oleh ketua PB PGRI Didi Suprijadi yang berada di lapangan sebagai koordinator lapangan ( korlap).