Lihat ke Halaman Asli

Didi Suprijadi ( Ayah Didi)

Pendidik, pembimbing dan pengajar

Tulisan Subuh ke 18, Kematian ke Tujuh

Diperbarui: 6 Mei 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi,Jenazah di sholat kan sumber gambar dokumen pribadi 

Seperti biasa penggiat lingkungan yang tergabung dalam organisasi KTH Rumah Kaum Jayakarta bercengkerama sambil mendiskusikan rencana kegiatan pertemuan besar Minggu depan.

Hadir sore itu, Kodil,Bule Usuf, Bang Ewin dan Kakek tua serta tamu lainnya yang ikut nimbrung di pendopo kebon buruk , RT 10 RW 03 kelurahan Jatinegara kaum.

Sore itu, tiba tiba ada berita duka, selepas masjid mengumandangkan adzan ashar, terdengar suara pengumuman berita duka tentang kematian.

Innalilahi wa innailaihi rojiun begitu, kata awal yang diucapkan oleh si pembawa berita  pengumuman duka cita, telah berpulang si pulan bin pulan, demikian berita duka yang disiarkan lewat siaran yang disampaikan melalui speaker Masjid Jami Assalafiyah RW 03 kelurahan Jatinegara kaum.

Sontak para penggiat lingkungan hidup yang sedang diskusi, kaget mendengar berita itu.

"Siapa lagi yang ninggal" cetus bule, sambil fokus mendengar pengumuman.

"Orang RT 03".jawab Kodil sekenanya, sok tahu.

Sebelum kongkow diskusi itu bubar, Mas Mul yang baru nyampe dari urusan sesuatu di Masjid Jami Assalafiyah yang kebetulan sering bantu bantu sebagai penggali kuburan, mengatakan bahwa: "ini kematian yang ketujuh" ungkapnya.

Terlihat kakek tua yang sedari awal tidak begitu bergairah dengan diskusi sore itu, sedikit bingung, mendengar kalimat " kematian ke tujuh!'.

Illustrasi jemaah masjid menyolatkan jenazah sumber gambar dokumen pribadi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline