Lihat ke Halaman Asli

Didi Suprijadi ( Ayah Didi)

Pendidik, pembimbing dan pengajar

Aktivis Buruh Perempuan dari Pangkalpinang

Diperbarui: 30 April 2024   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fika sumber gambar dokumen pribadi 

Dalam persiapan Mayday tahun 2024 ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh beberapa organisasi serikat buruh. Bukan hanya serikat buruh yang akan merayakan hari buruh sedunia tanggal 1 Mei tahun ini, tetapi juga organisasi Partai Buruh.

Partai Buruh dalam rangka memperingati Mayday melakukan serangkaian kegiatan, salah satu nya melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional selama tiga hari di Cisarua Bogor.

Di sela sela jeda acara Rakornas, berkesempatan berbincang bincang dengan aktifis buruh perempuan dari Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung.

Fika, biasa dipanggil temen temen nya adalah seorang penggiat sosial di daerah nya, selain menjabat sebagai ketua Esco Partai Buruh Kota Pangkalpinang. Ibu satu anak ini giat di masyarakat sekitar mengurus Posyandu, Posyandu IPL, pengawas BPJS dan seabrek kegiatan di masyarakat lainnya.

Fika Aprilia, nama lengkap aktifis perempuan ini adalah lulusan SMA swasta di Kota nya dan hoby sebagai penjahit. Beliau hadir dalam Rakornas Partai Buruh mewakili Ketua Esco Partai Buruh Provinsi Babel yang berhalangan hadir.

Seorang perempuan ibu rumah tangga, menjabat sebagai ketua pimpinan partai politik  Nasional tingkat Kabupaten mempunyai banyak suka dan  dukanya.

Salah satu kesulitan yang sering dialami adalah bila menghadapi masyarakat di zaman  materialistis, dimana selalu yang ditanyakan terlebih dahulu adalah ada uang nya apa tidak. Beberapa alasan yang dikemukakan oleh masyarakat bila diajak bergabung dengan organisasi nya yaitu karena partai baru, belum dikenal dan belum ada di parlemen. Sebenarnya duka semacam ini tentu bukan hanya dialami oleh pimpinan partai buruh di Pangkalpinang saja ,tetapi semua partai politik di Indonesia.

Sekalipun banyak kesulitan dan rintangan dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan partai, tetapi semua itu dijalankan dengan ikhlas, maka semua itu tidak ada beban sedikit pun bagi dirinya.

Apalagi kegiatan Fika, dibarengi dengan kegiatan posyandu dimana dalam kegiatan ini ditemukan tentang pengalaman baru, seperti keceriaan anak balita, masalah kesehatan ibu dan persoalan orang orang lanjut usia. Dengan demikian, menurut nya  semua berjalan dengan happy happy saja. Karena semua yang dijalani itu dianggap sebagai amal jariyah.

Ibu Fika perempuan yang tampil modis dan terlihat lebih muda dari usianya ini  mempunyai pandangan hidup yang berbeda dengan orang orang kebanyakan. Pandangan hidupnya bahwa, Kesuksesan itu di dapat dari diri sendiri, tidak ada mustahil bagi yang mau berusaha, karena dengan doa semua menjadi mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline