Lihat ke Halaman Asli

Didi Suprijadi ( Ayah Didi)

Pendidik, pembimbing dan pengajar

Tulisan Shubuh, ke 7. Pohon Kamboja Keramat

Diperbarui: 4 Mei 2024   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Berkunjung ke Masjid Jami Assalafiyah
Bagian 1

Pohon Kamboja Berbentuk Kepala Ular
Part 7

Obrolan temen temen Ustadz Sahrul di KTH 5 sejak habis pulang Jumatan masih tetap berlanjut hingga menjelang Magrib.

Setelah si Abang orang Madura duduk termangu dengan kepala ditundukkan, tetap belum bersedia melanjutkan cerita Pohon Kamboja Berbentuk Kepala Ular, walaupun Bule terus nyrocos bertanya kepada si Abang Madura tentang pohon Kamboja yang tumbuh meliuk menyamping dengan ujung batang tampak seperti kepala ular itu.

Terlihat si Abang males untuk melanjutkan cerita tentang pohon Kamboja tua, sepertinya ada sesuatu yang tidak bisa  diungkap tentang mistis nya pohon Kamboja tua itu.

Temen temen Ustadz Sahrul sedari awal ngobrol tentang pohon Kamboja keramat tambah  penasaran setelah si Abang enggan melanjutkan ceritanya.

Sesaat suasana obrolan terasa hening, terasa hambar hanya beberapa kepulan asap rokok terlihat, itupun kepulan asap rokok yang sudah menipis, berbeda saat  waktu  siang awal ngobrol, suasana diselimuti oleh asap tebal dari kepulan rokok, mungkin karena persediaan rokok tinggal beberapa batang itupun jenis mild saja yang masih tersisa.

Suasana makin terasa dingin dan hambar setelah si Abang tetap belum mau melanjutkan cerita nya, walaupun Bule terus menerus mendesak bertanya, memohon penjelasan tentang pohon Kamboja keramat kepada si Abang, tetapi tetap tidak dijawab oleh si Abang.

Seketika Suara Kakek tua pelan memecah kebuntuan obrolan temen temen Ustadz Sahrul, dengan  mengajukan pertanyaan kepada si Abang.

"Abang sudah lama tinggal di Jatinegara kaum?"  Celetuk suara si Kakek tua pelan, mengajukan pertanyaan kepada si Abang.

Pertanyaan Kakek tua tidak langsung dijawab oleh si Abang ,termasuk oleh peserta obrolan temen temen Ustadz Sahrul. Padahal jelas pertanyaan itu ditujukan kepada si Abang orang Madura , tetapi tetap belum dijawabnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline