Lihat ke Halaman Asli

DZL

Owner kokoh desain

Prototyping Player untuk Pewarnaan Keramik Tradisional di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Malang

Diperbarui: 26 September 2021   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pewarnaan Manual dengan alat putar sederhana

Pembuatan keramik secara garis besar terdiri atas tiga tahapan utama antara lain; pemilihan dan pengolahan bahan baku, pembentukan dan penyelesaian, serta pembakaran. Selain itu, untuk membuat keramik menjadi lebih menarik dikenal teknik menghias atau dekorasi. Teknik itu antara lain; Impressed technique, Incised Technique, Applied Technique, dan Painted Technique.

Teknik dekorasi berupa teknik lukis (Painted Technique) yang dilakukan oleh UMKM “SN” di kampung wisata keramik Dinoyo Malang ini masih tergolong konvensional, karena masih menggunakan teknik putar manual yang mengandalkan kekuatan atau tenaga tangan seperti ditampilkan pada gambar. Metode ini sangat tidak efektif karena disatu sisi tangan harus tetap fokus untuk membuat motif garis dengan menggunakan kuas, disisi lain tangan satunya juga harus tetap memutar alat putar/Player untuk membuat keramik tetap berputar. Selain itu, dengan metode manual ini produktifitas menjadi tidak optimal. Inkonsistensi ketebalan garis juga dapat terjadi.

Oleh karena itu, tim pengabdi yang diketuai oleh Didin Zakariya Lubis, S.Pd., M.Eng. beranggotakan Prof. Dr. Andoko dan Yanuar Rohmad Aji P. M.T. memberikan usulan berupa mesin pemutar/Player dengan kontrol cerdas buatan dilengkapi variabel kecepatan yang dapat diatur. Pengabdian ini juga dibantu oleh dua orang mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang yakni Rizky Ramadhan dan Akhmat Khoirul Fatihin. Dana pengabdian ini berasal dari hibah PNBP UM anggaran tahun 2021, yang mana memang dana ini digunakan sepenuhnya untuk membantu masyarakat yang tidak hanya bergerak di bidang ekonomi kreatif namun juga teruntuk masyarakat desa yang membutuhkan teknologi untuk mengengembangkan dan meningkatkan omset penjualannya. Lebih dari itu, penggunaan dana ini bisa sangat lebih luas lagi, yang penting mitra dari usulan ini bersedia memberikan kesedian untuk kerjasama dengan tim pengabdian.

Penjelasan komponen dan fungsi bagian mesin oleh tim pengabdian

Penjelasan SOP dalam Pengoperasian mesin oleh Ketua pengabdian

Keunggulan dari desain mesin yang diusulkan dibandingkan dengan metode manual antara lain: mengurangi waktu setting keramik pada posisi tempat penyemprotan cat, penyemprotan cat dilakukan oleh mesin, kecepatan putaran rotary table dapat di adjust sesuai dengan kebutuhan, perawatan mudah, reliabilitas tinggi diabandingkan dengan metode manual, dapat bekerja 24 jam dalam sehari. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian ini dapat mendorong peningkatan penjualan keramik serta meningkatkan kemampuan SDM perajin. Pada akhirnya, karena lokasi mitra yang terletak di area kampus UM Malang maka dengan ini dapat meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi, industri dan lebih lanjut lagi dapat berkembang kepada Diskopindag Kota Malang.

Prototyping Player untuk Pewarnaan Keramik Tradisional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline