Orang papua itu polos, hidup dalam kepemimpinan ketokohan yang biasa disebut dengan kepala Suku di wilayah adat lapago dan mepago, ondoafi dan ondofolo di wilayah adat Mamta, dan wilayah adat lain sebutan yang beda-beda. Kehadiran Jokowi hapir belasan kali ke Papua di anggap sebagai kepala Suku bagi orang papua, yang dimana sangat mengalihkan pikiran orang papua ke Indonesia, sebenarnaya orang papua sudah mulai melupakan indonesia. sebab papua selalu di anak tirikan di negeri ini.
Gebrakan Jokowi sangat dasyat di Papua, dimana membongkar hutan belantara papua yang belum pernah disentuh sejak penciptaan dunia, membagun jembatan, membagung pembagkit listrik , membagun Pasar mama papua, membagun bandara, dan pembagunan lain, wajar papua mendapat perhatian serius dan presiden, sebab zaman now ini tidak mungkin lagi, manusia di seantero dunia ini hidup di hutan belantara di temani flora dan fauna, berjalan kaki ribuan bahkan ratusan kilo meter, kulit kayu dan daun-daunan menjadi obat-obatan, belajar dari alam, orang papua tidak relevan lagi berada pada alam atau dunia ini.
Tetapi manusia sekarang adalah manusia modern berada di dunia global yang belajar meniru gaya dan gerakan orang lain, mengadopsi konsep, teori dan pikiran orang utuk mengubah polah hidup serta bagaimana mengembangkan potensi diri yang ada dalam hidupnya. orang papua harus mendepatkan tempat yang layak negeri ini, bagaimana tinggal di rumah permanen, bisa bepergianan dengan trasportasi, mendapatkan penerangan, air bersih, gedung dan peralatan modern untuk pendidikan dan kesehatan dan hal lain.
Gebrakan Presiden Jokowi adalah manusiawi, wajar dan menjalankan perintah konstitusi yang sebelunya belum pernah di laksanakan oleh pendahulunya, tidak hanya buang suarah dari Istana atau senayan, tetapi Jokowi datang,duduk dan dengar orang papua lalu jikowi menjawab. hal ini yang membuat Jokowi selalu di hati Rakyat Papua dan Indonesia.
Mengkagetkan juga setelah Presiden jokowi atau Indonesia mengambil alih 50% saham PT. Freeport yang selama ini bangsa indonesia ditipu oleh bagsa asing atas kekayaan Indoenesi, " Nyatanya kita tidak mampu selama ini, tetapi kita hanya pura-pura pintar di depan Rakyat" yang bisa menjawab kata kunci ini hanya Presiden Jokowi. orang papua hargai perjuangan presiden Jokowi, mengharapkan hal yang lebih dasyat lagi di masa yang akan datang.
Jokowi telah mencalonkan diri sebagai calon presiden di pilpres 2019, indonesia dan khusus papua masih membutuhkan sosok seperti mas joko widodo dari kota solo, partai-partai sudah menentukan dukungan masing-masing, luar biasanya pertarugan 2014 muncul kembali di 2019, yang jadi peranyaan yang selama ini para politikus mulut besar dan lancang di media massa cetak maupun elektronik tidak ada yang bangkit berdiri deklarasikan diri sebagai calon presiden, malah yang muncul mas jokowi dan mas prabowo, hehehehe......semua diskak habis. ternyata jokowi masi kuat dan dicintai rakyat, mas prabowo baru mau belajar dari jokowi, tapi ingat seorang tokoh pasti dicatat riwayatnya secara lengkap dan terperinci, anak cucu pasti akan mempelajari itu.
Lebih dasyat lagi Gubernurnya Orang Papua telah menyatakan diri dukunganya kepada Calon Presiden Jokowi, kita tau Gubernur Papua adalah kader dan pengurus Partai Demokrat. DPP Partai Demokrat mendukung Capres Prabowo, apa yang terjadi ? Gubernur Papua tidak salah menyatakan dukungan sebab rakyat papua lebih mengenal Jokowi sebagai presidennya Orang Papua. Dierah demokrasi ini wajar terjadi tidak harus loyal pada keputusan partai tetapi kebutuhan Rakyat lebih utama.
Semoga kita sukses dengan agenda besar ini, siapa pun terpilih dia adalah anak bangsa yang di percaya Rakyat Indonesia, hati-hati isu
politik yang menyesatkan. #NKRI Cinta Damai dengan Mengakui Perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H