Lihat ke Halaman Asli

Didik Yandiawan

Kolektor album musik.

PAS Band Pukau Schowburg

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13548733001484385731

[caption id="attachment_220119" align="aligncenter" width="300" caption="PAS Band Mengumbar Keintiman "][/caption] Kamis (6/12), Gedung Kesenian Jakarta menggelar acara bertajuk Festival Musik Gedung Kesenian Jakarta "The Unplugged" dengan PAS Band sebagai penampil utama. Acara ini digelar khusus antara tanggal 6-14 Desember, sebagai satu rangkaian penuh perayaan 25 tahun Gedung Kesenian Jakarta yang tepat dirayakan pada  tahun 2012. Melalui festival ini, Gedung Kesenian Jakarta ingin mempersembahkan kematangan karya musisi inspiratif dari berbagai latar belakang genre musik kepada khalayak penikmat musik. Jejak Musik PAS Band Dalam konteks bermusik, PAS Band merupakan salah satu band terpenting di dalam sejarah musik Indonesia. PAS Band telah menghasilkan delapan album studio dan satu kumpulan terbaik dalam kurun waktu dua dekade. "Four Through The Sap" (1994), "In (No) Sensation" (1995), "IndieVduality" (1997), "Psycho I.D" (1998), "Ketika" (2001), "2.0" (2003), "Stairway To Seventh" (2004), "Romantic, Lies & Bleeding" (2008), dan album kumpulan terbaik "The Beast of PAS" (2006) adalah deretan katalog musik persembahan PAS Band kepada segenap Paser (fans PAS Band) serta pencinta musik Indonesia. Di awal kemunculannya, PAS Band diperkuat oleh Yukie (vokal), BengBeng (Gitar), Trisnoize (Bass), dan Richard (drum). Namun, setelah menghasilkan album keempat, peran Richard digantikan oleh Sandy. Meskipun demikian, PAS Band tetap konsisten menghasilkan karya musik berkualitas dalam aransemen dan lirik. Tema sosial adalah garis tegas yang dijalani oleh PAS Band di dalam berkarya. Terbukti, tema tersebut selalu relevan di dalam keseharian hidup kita. Suka-duka, senang-susah, pagi-malam, terang-gelap. Semuanya dapat dengan mudah ditemui dalam lagu PAS Band. [caption id="attachment_220575" align="aligncenter" width="300" caption="Penyerahan Cindera Mata oleh GKJ"]

1355076618104951273

[/caption] Segmen 1 dan 2 PAS Band - "The Unplugged": Momen Sandy dan Richard Pada festival musik kali ini, PAS Band menghadirkan sesuatu yang berbeda. Kolaborasi lagu dan musik dalam kemasan akustik bersama sejumlah musisi pendukung menjadi pilihan dalam sajian utama. PAS Band menyiapkan kejutan dalam repertoar konsernya kali ini. Kejutan di dalam lima segmen, di mana penonton baru menyadarinya setelah konser usai. [caption id="attachment_220578" align="aligncenter" width="367" caption="Setlist konser PAS Band - "]

1355076957947485

[/caption] Tepuk tangan membahana dari penonton bergemuruh, menyambut kehadiran PAS Band yang membuka penampilan mereka dengan lagu "Sejuta Harapan" . Pada segmen ini, Yukie mengungkapkan kebahagiaannya kepada segenap Paser yang hadir. Lagu "Kemarau", "Menyambut Pagi", dan "Malam Tetaplah Malam" melengkapi segmen pertama "The Unplugged" dengan tajuk "PAS BAND drummer SANDY". Setelah lagu "Malam Tetaplah Malam", set drum di kanan panggung akhirnya diisi oleh Richard Mutter. Segmen kedua ini bertajuk "PAS BAND drummer RICHARD". Sebelum membawakan lagu-lagunya, Yukie dan Trisnoize mengajak Richard membicarakan hal-hal sederhana, mulai dari penampilan Richard yang mengenakan jas, hingga penantian kelahiran putri Richard. Setelah itu, PAS Band membawakan lagu pertama yang diciptakan PAS Band di awal karirnya, "Gangster of Love". Dua lagu berikutnya adalah "Never Be Lonely" dan "Red Light Shooter". Lagu "Red Light Shooter"  didedikasikan kepada Samuel Marudut (RIP), manajer sekaligus orang pertama yang menemukan dan memercayai talenta dan bakat besar PAS Band. Suasana haru dan emosional seketika menyelimuti auditorium dan panggung,  seolah Samuel Marudut turut hadir memberkati penampilan PAS Band. Lagu terakhir dari segmen ini adalah "Regulasi". Lagu yang jarang dibawakan, tetapi memiliki lirik dan bebunyian yang khas dalam proses rekaman.  Lagu ini menceritakan kemarahan dan ekspresi yang terpendam karena regulasi penguasa yang memendam kebebasan di eranya. Geraman Yukie menggambarkan lirik "tak ada yang sembunyi/ kita di bawah satu matahari" dengan benderang. Segmen 3 dan 4 PAS Band - "The Unplugged" : Kolaborasi Intim Bengbeng dan Trisnoize PAS Band mendapat segmen khusus untuk berduet di segmen ketiga, "NO DRUMS". Di panggung, Trisnoize dan Bengbeng membawakan lagu "Schiebung Des Madchen" dan "Friendship". Pada lagu ini, suara gitar Bengbeng dipelankan, dan memberi ruang pada penonton untuk fokus kepada bassline Trisnoize. Paser dengan khusyuk menikmati kesempurnaan efek akustik auditorium Gedung Kesenian Jakarta yang nyaris tanpa cela. Berikutnya, giliran Yukie dan Nora "Juwita" (piano) yang berduet di atas panggung. Nora menjadi pembeda, karena tak hanya kecantikannya yang memukau Paser. Permainan pianonya di lagu "Aku", mampu mengiringi performa vokal Yukie dengan elegan. "Fountain" menjadi lagu penutup segmen ketiga yang dibawakan dengan formasi Yukie-Bengbeng-Andy "Slash". Yukie mengungkapkan kekaumannya pada lirik lagu "Fountain" sebagai karya terhebat Samuel Marudut (RIP) yang memiliki makna mendalam baginya. [caption id="attachment_220576" align="aligncenter" width="300" caption="Yukie dan Nora "]

1355076735319320535

[/caption] Segmen keempat bertajuk "PAS BAND drummer SANDY" dibumbui kolaborasi antara PASBand dengan Iday dan Munkee "7 Kurcaci" (backing vocal) serta Andy "Slash" (gitar). Segmen ini berisi candaan diantara para personel yang mengundang gelak tawa Paser. Pada sesi ini, PAS Band mengisahkan serunya kolaborasi mereka dengan sejumlah artis seperti tERe, Reza Artamevia, dan Bunga Citra Lestari ketika sesi rekaman berlangsung. Seperti diketahui, tERe dan Bunga Citra Lestari melejit sebagai penyanyi solo wanita yang diperhitungkan di masanya setelah berkontribusi pada lagu PAS Band. "Kesepian Kita", "Kumerindu", dan "Getir" pun dibawakan dengan iringan koor massal Paser. Lagu penuh nostalgia dan mengangkat derajat PAS Band ke tempat yang lebih tinggi di dunia musik Indonesia. Pengakuan jujur dari Yukie ini diamini oleh Paser, melihat kenyataan yang ada berbicara lebih jujur dari pernyataan Yukie. "Gladiator" dan "Matahati" menjadi lagu berikutnya yang diisi oleh kolaborasi vokal Iday dan Munkee "7 Kurcaci" yang memukau. Iday mengisi bagian lantunan lirik berbahasa Arab di lagu "Gladiator", sedangkan Munkee mengisi bagian rap di lagu "Matahati". Segmen 5 PAS Band - "The Unplugged": Unifikasi PAS Band Bersatunya seluruh personel di dalam satu panggung akhirnya mengakhiri penantian Paser pada malam itu. Set drum panggung sebelah kiri penonton telah diisi oleh Sandy, di bagian kanan penonton telah diisi oleh Richard. PAS Band kembali melanjutkan percakapan ringan antar personel yang lebih terbuka dan cair. "Pasers", sebuah lagu yang didedikasikan untuk para Paser, dibawakan sebagai lagu ke-18 konser ini. Koor "We want PAS!" sahut-menyahut di beberapa momen dalam lagu ini. Hadirnya lagu "Impresi" sebagai lagu berikutnya membangkitkan gairah penonton untuk bernyanyi bersama PAS Band. Lagu terbesar PAS Band ini tetap sama energinya ketika pertama kali diperdengarkan ke publik di pertengahan 90-an. Berikutnya, lagu "Kembali" dan "Jengah" menjadi dua lagu singalong penutup. Keduanya merupakan hits lain PAS Band yang selalu menghangatkan suasana konser. Tak hanya liriknya yang membakar, musiknya juga. [caption id="attachment_220577" align="aligncenter" width="300" caption="Salam penutup dari PAS Band dkk."]

1355076820744463761

[/caption] Selepas aksi drum bersahut-sahutan dari Sandy dan Richard, PAS Band mengakhiri penampilan mereka di Gedung Kesenian Jakarta dengan mengapresiasi kehadiran segenap penonton. Mereka berangkulan, membungkukkan badan ke tiga penjuru. Sayup-sayup chant "we want PAS" kembali diteriakkan, mengantar kebahagiaan personel PAS Band larut bersama kebahagiaan para Paser yang mengabadikan konser PAS Band malam itu sebagai salah satu konser terhebat mereka sejauh ini. [caption id="attachment_220579" align="aligncenter" width="490" caption="Keakraban PAS Band dan Paser di akhir acara"]

1355077054425478122

[/caption] +Didik Yandiawan+ *Penulis adalah Paser yang mengoleksi seluruh album PAS Band dalam format kaset (album 1 s.d. 6) dan CD (album 7, 8 dan the best). [caption id="attachment_220580" align="aligncenter" width="490" caption="Mimpi tercapai: foto bersama Kang Bengbeng"]

1355077159542893335

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline