Lihat ke Halaman Asli

Didik Yandiawan

Kolektor album musik.

Api Rivalitas Derby Merseyside

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1331572092758221710

    [caption id="attachment_168185" align="aligncenter" width="263" caption="Derby Merseyside Premier League Edisi 186 (premierleague.com)"][/caption]     David Moyes menandai 10 tahun masa kepelatihannya di Everton dengan catatan sembilan pertandingan terakhir tanpa kekalahan. Kemenangan terbaru diraih klubberjuluk The Toffees kala menumbangkan Tottenham Hotspurs dengan skor 1-0 di Goodison Park akhir pekan lalu (10/03). Kontras dengan Kenny Dalglish, Liverpool mengalami kekalahan di tiga pertandingan terakhir. Sejak menang 3-0 atas Wolverhampton Wanderers (31/01), The Reds baru mengoleksi satu poin tambahan. Anfield akan menjadi ajang pertarungan strategi dua manajer asal Skotlandia dalam Derby Merseyside di Premier League malam ini (13/03). Pada pertemuan di paruh musim pertama, Everton takluk 0-2 dari Liverpool. Andy Carroll dan Luiz Suarez menjadi protagonis di laga tandang tersebut. Namun, kondisi saat ini jauh berbeda. Inkonsistensi Liverpool tampak kala dibekap oleh Manchester United, Arsenal, dan Sunderland di tengah pesta kemenangan mereka di Carling Cup. Liverpool seolah kesulitan dalam tiga laga terakhir. Hal ini diperparah dengan absennya Daniel Agger, bek tengah yang memiliki rekor delapan clean sheet selama 1.727 menit bermain. Everton sewajarnya jumawa. Konsistensi permainan tim di Premier League sedang berada di level tertinggi. Marouane Fellaini dan Leighton Baines, pemilik menit bermain tertinggi Everton musim ini, mampu menjadi penyeimbang tim di masa sulit. Kembalinya Tim Cahill dan membaiknya kinerja Leon Osman dan Tim Howard menumbuhkan kepercayaan diri Everton. Namun, jelang laga melawan Liverpool David Moyes secara diplomatis berkata, "Setelah mengalahkan Tottenham dan kini melawan Liverpool, buat saya tetap sulit berakhir di 10 besar." Sebaliknya kubu tuan rumah tetap optimis untuk menjadikan derby ini sebagai momentum kebangkitan. Kenny Dalglish masih optimis Liverpool menembus empat besar di klasemen akhir. Jalannya laga dipastikan seru. Perubahan skema 4-5-1 Everton terjadi bila Steven Pienaar bermain sejak menit awal. Selebihnya, Everton akan menurunkan pemain yang sama ketika mengalahkan Tottenham. Nikica Jelavic menjadi penyerang tunggal dan Leon Osman, Tim Cahill, Royston Drenthe menjadi penyuplai bola ke jantung pertahanan The Reds. Liverpool diperkirakan tampil dengan formasi 4-4-2. Duet Suarez dan Carroll siap mengulang selebrasi gol mereka. Martin Skrtel berduet dengan Sebastian Coates di lini pertahanan Liverpool. Barisan tengah akan diisi oleh Stewart Downing, Charlie Adam, dan Jordan Henderson. Kebutuhan untuk menurunkan Dirk Kuyt dan Steven Gerrard sejak menit awal menjadi pertimbangan tersendiri bagi Kenny Dalglish. Keduanya bisa tampil sejak awal untuk membangkitkan moral tim dalam laga prestisius. Ada beberapa hal menarik dalam derby ini selain perayaan 10 tahun David Moyes menangani Everton. Penampilan skipper The Reds, Steven Gerrard, akan menyentuh angka ke-400 untuk Liverpool . Jika bermain, Gerrard resmi menjadi pemain ke-14 Liverpool yang mencapai rekor tersebut. Sebelumnya, Jamie Carragher telah melampauinya. Carragher bahkan memiliki rekor 25 kali bermain di Derby Merseyside di Premier League, terbanyak di antara seluruh pemain. Di level head-to-head Premier League, Liverpool masih unggul atas Everton dengan jumlah kemenangan 71 berbanding 57. Laga ini juga menentukan apakah selisih dua poin antara Liverpool (39) dan Everton (37) akan terpangkas, atau melebar. +Didik Yandiawan+




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline