Lihat ke Halaman Asli

Didik Yandiawan

Kolektor album musik.

APOEL dan Keajaiban Sepakbola Nicosia

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13311749702027238817

"This is the most important night in APOEL's history; a big night for APOEL, the fans and Cypriot football" - Ivan Jovanović (uefa.com).

Rabu (07/03) menjadi hari bersejarah bagi publik sepakbola Nicosia. APOEL menorehkan tinta emas di lembar baru sepakbola Nicosia dan Siprus. Tim besutan Ivan Jovanović tersebut menjadi tim pertama asal Siprus yang melaju ke babak perempat final Liga Champions musim 2011/2012. Secara dramatis, APOEL mengandaskan perlawanan wakil Prancis, Olympique Lyon melalui adu penalti (1-0 agregat 1-1; 4-3). Tak ada yang menduga, APOEL bisa melangkah sejauh ini. Terlebih lagi jika menilik perjalanan APOEL sejak awal. Ketika itu, Siprus menempati peringkat ke-80 FIFA dan ke-40 UEFA. Dengan kondisi tersebut (termasuk koefisien klub UEFA), tim yang menyandang gelar juara Cypriot First Divison 2011 ini harus memulai perjalanan mereka menuju Liga Champions musim 2011/2012 melalui fase kedua kualifikasi. Tiga tingkat sebelum menuju fase penyisihan grup. Rekaman perjalanan APOEL menuju fase penyisihan grup adalah sebagai berikut: Aggregate: 3-2 13 July 2011 - UEFA Champions League, Second qualifying round Skënderbeu

KS Skënderbeu

0-2

APOEL FC

APOEL 20 July 2011 - UEFA Champions League, Second qualifying round APOEL

APOEL FC

4-0

KS Skënderbeu

Skënderbeu Aggregate: 6-0 26 July 2011 - UEFA Champions League, Third qualifying round APOEL

APOEL FC

0-0

ŠK Slovan Bratislava

Slovan Bratislava 3 August 2011 - UEFA Champions League, Third qualifying round Slovan Bratislava

ŠK Slovan Bratislava

0-2

APOEL FC

APOEL Aggregate: 0-2 17 August 2011 - UEFA Champions League, Play-offs Wisła

Wisła Kraków

1-0

APOEL FC

APOEL 23 August 2011 - UEFA Champions League, Play-offs APOEL

APOEL FC

3-1

Wisła Kraków

Wisła Di babak penyisihan grup, APOEL tergabung di Grup G bersama Porto (Portugal), Shaktar Donetsk (Ukraina), dan Zenit St. Petersburg (Rusia). FC Porto dan Zenit St Petersburg yang pada awalnya diunggulkan di grup ini, dikejutkan dengan performa APOEL. Satu-satunya kekalahan dengan skor 0-2 diderita APOEL di partai terakhir (6/12) kala menjamu Shaktar Donetsk. Selebihnya, APOEL mencatat hasil lima pertandingan tanpa kekalahan. Hasil ini menempatkan APOEL dan Zenit St. Petersburg pada posisi juara dan runner-up Grup G. Clubs P W D L F A +/- Pts 1

APOEL FC

APOEL FC 6 2 3 1 6 6 0 9 2

FC Zenit St Petersburg

FC Zenit St Petersburg 6 2 3 1 7 5 2 9 3

FC Porto

FC Porto 6 2 2 2 7 7 0 8 4

FC Shakhtar Donetsk

FC Shakhtar Donetsk 6 1 2 3 6 8 -2 5

Kunci sukses APOEL adalah determinasi yang digalang oleh 'poros maut' : Paulo Jorge-Gustavo Mandunca-Ailton. Jorge adalah bek dengan determinasi tinggi. Sejauh ini, APOEL baru kebobolan delapan gol dari delapan pertandingan selama Jorge bermain. Dua nama terakhir adalah pencetak tiga gol APOEL di babak penyisihan grup. Mandunca yang beroperasi di lini tengah APOEL bersama Nuno Morais dan Constandinos Charalambides menjadi ancaman nyata bagi lini pertahanan lawan. Sementara itu, Ailton yang sering diduetkan dengan Ivan Tričkovski di lini depan, berkontribusi terhadap efektivitas skema permainan APOEL yang mengusung pola klasik, 4-4-2.

Kekuatan penguasaan bola APOEL yang mencapai 42% termasuk capaian yang kontradiktif apabila disandingkan dengan total kemenangan dari lawan mereka yang memiliki statistik yang lebih baik dalam penguasaan bola. Porto, Zenit, Shaktar, dan Lyon memiliki rata-rata statistik penguasaan bola 54%, 54%, 52%, dan 51%. Inilah keajaiban APOEL. Membongkar segala fakta dan analisis di atas kertas dengan hasil mencengangkan.

Peran Jovanovic dalam memoles skuad ini patut diapresiasi. Peraih Serbian Coach of the Year 2011 ini telah menangani APOEL sejak musim 2008. Tangan dinginnya terbukti mampu mengubah APOEL menjadi tim yang diperhitungkan di Eropa. Jika kisah David versus Goliath versi Liga Champions ditakdirkan terulang kembali, APOEL berpotensi mengikuti jejak tim kejutan seperti AS Monaco, Dynamo Kyiv, Leeds United, bahkan Porto. Mereka telah membuktikan bahwa hegemoni tim-tim raksasa Eropa juga dapat ditaklukkan. Takdir telah tertulis dan kejutan para duta sepakbola Nicosia sepertinya masih belum berakhir.

+Didik Yandiawan+

sumber gambar dan statistik: www.uefa.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline