Semrawut dan tidak rapi adalah kesan pertama kami saat mengunjungi tempat wisata Ancol, khususnya di kawasan Pantai Timur Ancol. Ratusan pedagang kaki lima tersebar tak beraturan di area yang seharusnya diperuntukan para wisatawan atau pengunjung yang ingin menikmati pantai.
Sejumlah gerobak penjual kopi mangkal di area pasir tepi pantai padahal di tempat tersebut jelas-jelas terpampang papan larangan berjualan di areal pantai dan pedestrian. Sementara kios-kios berlogo Ancol juga banyak menggelar dagangannya.
Menurut manager humas Ancol, Ariayadi Eko Nugroho yang kami temui dilokasi mengatakan, mereka para pedagang tersebut merupakan bagian dari program CSR Ancol. Justru karena mereka difasilitasi, seharusnya akan lebih mudah ditata sehingga tidak menggagu estetika kawasan wisata.
"Memang saat ini kami sedang menjalankan program penataan kembali kushusnya bagi para pedagang reseller yang terdapat di kawasan Pantai Timur Ancol. Kami akan memberikan fasilitas yang lebih baik dengan gerobak baru, barang dagangan yang seragam titik tempat berjualan, seragam dan tiket masuk gratis", ujar Eko.
Penataan terhadap mitra pedagang sudah dilakukan sejak 2016, namun hingga kini belum kunjung rapi, bahkan ada oknum pedagang yang memperjual belikan atau mengalihkan lapaknya ke pihak ketiga yang seharusnya tidak diperbolehkan karena mereka mendapatkan secara gratis sebagai program CSR Ancol.
"Kami akan melakukan evaluasi secara berkala kepada mitra pedagang kami apabila terjadi pelanggaran di luar kesepakatan tentu kami akan memberikan tindakan kepada yang bersangkutan. Apabila ditemukan ada pedagang yang menyewakan kembali atau mengalihkan tempat yang kami berikan tentu akan kami tindak secara tegas", jelas Eko
Sebagai kawasan wisata yang sudah menjadi icon Jakarta dan menjadi salah satu tujuan utama bagi wisatawan daerah yang sedang berkunjung di ibu kota, Ancol harus terus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan, termasuk kerapihan kawasan.
Penataan mitra pedagang harusnya bukan masalah sulit, apalagi mereka adalah bagian dari yang mendapatan fasilitas usaha gratis dari pengelola Ancol. Kalau mereka tidak bisa diatur, program CSR bisa dialhihkan atau dihentikan.
Jangan sampai di satu sisi program yang tujuannya memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar, di sisi lain justru merugikan pengunjung. Dengan penataan ini diharapkan akan menambah estetika kawasan Pantai Timur Ancol supaya lebih rapi dan tentunya dapat memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.