Lihat ke Halaman Asli

Bangkitnya Usaha Emping Melinjo Desa Sindanglaya bersama Program Pengabdian kepada Masyarakat

Diperbarui: 29 September 2022   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ralaltan produksi pengusaha emping melinjo Kampung Ciparay Desa Sindanglaya (Sumber: Dokumentasi pribadi) 

Kabuaten Serang, Desa Sindanglaya merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang – Banten, dimana banyak masyarakatnya yang masih mengandalkan perekonomiannya dari hasil alam untuk dijadikan sebagai tonggak pencarian nafkah dalam menghidupi keluarga. 

Di Desa Sindanglaya khusunya Kampung Ciparay merupakan sebuah daerah pedesaan yang posisinya terletak dekat dengan pusat perkotaan di Kabupaten Serang, dimana potensi daerah tersebut menghasilkan komoditas berupa emping melinjo yang merupakan hasil usaha produksi masyarakat. 

Bertolak belakang dari perkembangan teknologi saat ini yang sangat cepat di berbagai bidang khususnya dibidang pertanian dan perkebunan termasuk dalam pengolahannya mulai dari peralatan mesin yang digunakan sampai dengan bidang pemasaran yang berbasis teknologi informasi, berbeda dengan Kapung Ciparay Desa Sindanglaya.

Dari hasil survey Tim Pengabdian Kepada Masyarakat program dari Dikti yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Darma Persada dan Universitas Esa Unggul serta keterangan dari pelaku usaha, dimana dalam pengolahan emping melinjo masih menggunakan cara manual dan manajemen pemasaran masih mengandalkan tengkulak yang mengambil hasil produksi emping melinjo.

Menurut salah satu warga pelaku usaha emping melinjo, “dimana kampung Ciparay banyak yang membuka usaha pembuatan emping melinjo, dalam pengolahan emping melinjo mereka mendapatkan bahan baku yang mudah dari daerah sekitar lokasi sebab di daerah tersebut banyak ditanam pohon melinjo yang hasil panennya siap untuk diolah menjadi emping melinjo,” ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa emping melinjo merupakan jenis makanan ringan yang bisa langsung dikonsumsi atau sebagai makanan pendamping makanan utama seperti sup atau makanan berkuah yang banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Dari hasil survey Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Darma Persada dan Universitas Esa Unggul, Desa Ciparay yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa, dimana dalam pelaksanaannya diketuai oleh Didik Sugiyanto, ST.,M.Eng. yang beranggotakan Dr. Agus Munandar, SE, M.Sc., Dr. Ir. Budi Sumartono, MT. dan 6 orang mahasiswa yang berasal dari dua universitas. 

Untuk hasil survey lokasi dalam pembuatan emping melinjo dalam pengolahannya tergolong cukup sederhana yaitu biji melinjo hasil dari perkebunan yang sudah matang dikupas kulitnya yang lunak kemudian diambil bijinya yang masih ada cangkangnya.

Selanjutnya emping melinjo yang masih ada cangkangnya tersebut disangrai atau digoreng menggunakan pasir laut sampai tingkat kematangan yang sudah ditentukan untuk mengolahnya dibuka cangkangkanya dengan cara dipukul menggunakan pukul besi kemudian diambil bijinya yang berwarna putih kemudian diproses pemipihan sampai membentuk bulat pipih. 

Dalam proses penyajian ada dua cara sebelum digoreng menjadi hidangan untuk dikonsumsi yaitu dengan cara dikeringkan dijemur dibawah sinar matahari sampai kering ada yang langsung digoreng setelah diproses pemipihan, hal ini tergantung dari permintaan pasar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline