Lihat ke Halaman Asli

Y Tri Mujiadi Putranto

*)analis dan praktisi forex. https://www.forexobos.com email: info@forexobos.com

Haruskah Cutloss atau Merelakan Floating Minus Lama?

Diperbarui: 9 Oktober 2019   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Haruskah cutloss, atau merelakan floating  minus lama?

ada 2 tipe trader forex: penjudi dan investor, trader penjudi akan memilih cutloss dan berharap open posisi selanjutnya akan beruntung. bagi trader investor tentunya akan memilih lebih baik floating minus lama daripada kehilangan modal. trading cara cepat mendapatkan keuntungan atau investasi jangka panjang.

floating minus menjadi pantangan bagi kebanyakan trader, tidak tahan atau tidak betah menahan floating minus berlama-lama dan lebih suka melakukan cutloss. memasang stoploss sekian pips dekat dengan tempat ketika open posisi. 

mamasang garis take profit sekian pips, tidak mencari titik optimal, kebanyakan trader yang saya kenal selalu berharap harga akan naik atau turun langsung mencapai target sesuai analisa. kenyataan harga berubah arah tidak sesuai analisa serta merta melakukan cutloss, atau menunggu menyentuh garis stoploss.

sebenarnya saya belum begitu paham mengapa memasang stoploss atau memaksakan diri untuk melakukan cutloss ketika merasa salah analisa masuk market. memasang stoploss nyaris menjadi kewajiban trader forex. alasannya untuk membatasi kerugian jangan sampai mengalami kerugian lebih banyak atau habis modal.

sangat berbeda jauh dengan pemahaman saya tentang forex. bagi saya forex adalah suatu jalan paling menguntungkan untuk melipatgandakan saldo balance dengan modal relatif kecil. sebuah bisnis dagang paling hemat biaya. tidak membutuhlan tempat khusus untuk melakukan usaha, seperti sewa kios atau sewa toko, tidak perlu pula menimbun stok barang dagangan. bisa dijalankan dengan hanya bermodalkan smartphone android yang terkoneksi internet.

memang sepertinya tidak ada satu pun teknik analisa yang valid 100% pasti benar.  karena pasar forex dilakukan oleh banyak orang dengan 2 analisa naik atau turun. beruntung bagi trader yang bisa mengikuti trend, kekalahan bagi trader yang salah menganalisa market.

dari permasalahan inilah saya mencari celah menemukan teknik trading dengan cara menahan floating. sebuah teknik trading yang dilakukan trader teknik swing atau teknik longterm mingguan atau bulanan. berusaha mencari tahu berapa besarnya modal yang harus diperdagangkan dan teknik analisa yang dipakai. 

dari pengamatan dan pengalaman trading cryptocoin serta belajar hukum dagang saya teringat tentang titik jenuh jual dan titik jenuh beli, atau overbought dan oversold. suatu harga jika mengalami kenaikan maka akan mengalami titik jenuh beli. orang sudah tidak mau membeli jika harga sudah terlalu tinggi. 

maka yang terjadi kemudian harga akan nerangsur-angsur turun dan terjadi titik jenuh jual. atau oversold. pedagang tidak mau menjual jika harganya sudah terlalu murah. dari sini harga akan mengalami kenaikan lagi. demikianlah yang terjadi dalam dunia dagang selamanya.

dalam perdagangan antar pasangan mata uang atau dikenal dengan forex atau pasar valuta asing (valas). fluktuasi naik dan turun harga berlangsung singkat. inilah hakikat dari bisnis forex sesungguhnya. saya membuat teknik trading dengan mencari celah memanfaatkan area overbought dan oversold untuk membuka posisi sell atau buy. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline