Lihat ke Halaman Asli

DIDIK FADILAH

a life-long learner

Apakah Anda Benar-Benar Minum Kopi?

Diperbarui: 23 Januari 2025   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar hanya sebagai Ilustrasi (sumber : Freepik)

Saya adalah seorang peminum kopi fundamentalis, begitu saya menyebutnya. Maksudnya, saya menikmati kopi tanpa gula, tanpa susu, tanpa tambahan apapun. Hanya kopi dan tentunya air panas. Rasanya mungkin pahit bagi sebagian orang, tapi bagi saya, itulah rasa kopi sejati. Namun, di sini saya ingin bercerita, bukan untuk mengajak Anda menjadi peminum kopi seperti saya, tetapi untuk mengajak kita merenung sejenak tentang apa yang sebenarnya kita konsumsi ketika kita mengatakan, "Saya minum kopi."

Kopi adalah minuman yang telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Pagi-pagi kita menyeduh secangkir kopi untuk membangkitkan semangat, sore hari kita menikmatinya sambil bersantai, dan malam hari, kopi kadang menjadi teman setia bagi mereka yang harus bergadang. Selain kenikmatannya, kopi juga memiliki reputasi sebagai minuman yang kaya manfaat. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat membantu mencegah berbagai penyakit seperti penyakit jantung, Alzheimer, bahkan menurunkan risiko depresi. Namun, mengapa di sisi lain, kopi juga sering dikaitkan dengan dampak negatif, seperti naiknya asam lambung, gangguan tidur, atau bahkan memicu penyakit tertentu?

Apakah ada yang salah dengan kopi? Atau jangan-jangan, masalahnya bukan pada kopi itu sendiri, melainkan pada cara kita mengonsumsinya? Mari kita eksplorasi bersama.

Manfaat Kopi yang Mengagumkan

Pertama-tama, mari kita pahami mengapa kopi sering disebut sebagai minuman ajaib. Kopi mengandung kafein, zat yang dikenal sebagai stimulan alami. Kafein membantu kita merasa lebih waspada, meningkatkan fokus, dan bahkan dapat meningkatkan performa fisik. Selain itu, kopi kaya akan antioksidan, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh kita. Radikal bebas ini adalah salah satu penyebab utama penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara moderat dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Sebuah studi di New England Journal of Medicine, misalnya, menemukan bahwa peminum kopi memiliki risiko kematian lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi sama sekali. Kopi juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, karena kandungannya dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Namun, semua manfaat ini biasanya dikaitkan dengan kopi hitam, kopi yang diminum tanpa tambahan gula atau krimer. Di sinilah muncul pertanyaan penting: Apakah kopi yang Anda minum benar-benar kopi?

Kopi atau Gula?

Cobalah kita lihat sejenak kebiasaan kita. Ketika Anda mengatakan bahwa Anda minum kopi, apa yang sebenarnya Anda konsumsi? Apakah itu secangkir kopi hitam murni? Ataukah itu kopi instan sachet yang sudah dicampur gula, krimer, dan berbagai bahan tambahan lainnya?

Di balik kemasan menarik dan aroma yang menggoda, kopi instan sachet sebenarnya lebih sering berisi gula dan krimer daripada kopi itu sendiri. Kandungan kopi murninya hanya beberapa persen, sementara sisanya adalah bahan tambahan yang justru bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh. Gula, misalnya, dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan berbagai penyakit metabolik lainnya.

Bahkan jika Anda bukan peminum kopi instan, tetapi terbiasa menambahkan gula atau susu kental manis ke dalam kopi Anda, efeknya bisa serupa. Secangkir kopi yang Anda nikmati bisa saja mengandung lebih banyak kalori dari gula dibandingkan manfaat dari kopi itu sendiri. Dengan kata lain, bukan kopi yang menjadi masalah, melainkan gula yang Anda konsumsi bersama kopi.

Bagaimana dengan Kopi Murni?

Bagi peminum kopi hitam seperti saya, pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana: Apakah kopi murni sepenuhnya bebas risiko? Tidak juga. Kopi murni tetap memiliki beberapa dampak negatif jika dikonsumsi berlebihan. Kafein, misalnya, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara, meningkatkan kecemasan, dan mengganggu pola tidur. Orang yang memiliki kondisi tertentu seperti penyakit asam lambung juga perlu berhati-hati, karena kopi dapat merangsang produksi asam lambung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline