Dari pertama dengerin "musrik" saya memang sudah tersesat. Ayah seorang seniman daerah, beliau pandai memainkan berbagai alat musik mulai dari yang tradisional sampai yang modern. Ayah saya memang seorang seniman sejati (Bangga).
Dari ayah, saya sering disuguhkan musik-musik daerah semacam campur sari, janger, degung dan sejenisnya. Karena terbiasa saya jadi suka hingga sekarang, sedang alm Kakak perempuan sangat menyukai musik dangdut, secara otomatis pun saya suka. Setelah lulus SD, warna musik yang saya nikmati nyaris berubah total. It's so crazy brother, ada dua kubu dalam lingkungan. Kawan-kawan di sekolah menyukai musik-musik Pop, Metal, Punk Rock, Tekno,Rege, Ska, Underground dan sejenisnya. Sedang lingkungan rumah lagi heboh-hebohnya Sahru Khan, Salman Khan, Amir Khan dan kawan-kawan. Disisi lain saya senang ikut turnamen musik religi bernama Hadrah.
So what? Saya menikmati semua jenis musik tanpa harus tahu lirik didalamnya. Bayangpun kawans, jika dituntut harus mengerti, disaat bersamaan saya harus belajar Bahasa Jawa, Sunda, Arab, India, Inggris dan entah apa lagi? So, musik itu masalah kenikmatan di kuping masing-masing kawans. Just have fun, thats all. :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H