Lihat ke Halaman Asli

Teman Kecilku

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai Alya, baca cerpen singkat ini ya.... Gara-gara suka nonton drama, anime dan semua yang berhubungan dengan film jepang saya jadi pingin menulis cerita ini. Ini tentang sahabat masa kecilku...

Namanya Alya, anaknya Pak Ustadz di kampungku. Dia adalah teman semasa SD dulu, setelah bertahun-tahun berpisah akhirnya kami bertemu lagi di kota yang konon lebih kejam dari Ibu tiri bernama Jakarta.

Setelah lulus SD, saya pergi meninggalkan kampungku di pedalaman dan tinggal bersama Nenek untuk melanjutkan sekolah SMP. SMA saya masih tinggal sama beliau, setelah lulus baru pergi ke Jakarta. Katanya, di Jakarta banyak duitnya. Akupun tergoda untuk cari duit di Jakarta, tak lupa melanjutkan pendidikan. Penting, katanya ilmu menjaga kita kalau harta musti kita yang jagain.

Bertahun-tahun tinggal di Jakarta, tak disangka tak di duga ketemu lagi sama Teman Kecilku, si Alya anak Ustadz di kampungku :D. Si Alya yang dulu kecil, lucu, pinter, sekarang sudah menjadi sosok dewasa yang anggun, cerdas dan masih lucu. Ngobrol panjang lebar, kesana kemari, muter-muter, cerita masa lalu dan juga pengalaman masing-masing. Udah itu aja...

Sambungan yang di atas, seperti biasa tukeran nomor juga PIN BB lalu silaturahmi pun berlanjut seperti biasa. Lebaran mudik bareng, main bareng, balik lagi ke Jakarta pun bareng juga. Dan setahun belakangan kami jarang komunikasi karena kesibukan masing-masing. Kami hanya saling sapa kalau ada hal penting yang mau disampaikan. Tapi entah belakangan justru terjadi sesuatu yang aneh, whats wrong? Kemarin memang liburan memperingati Isra' Mi'raj, dan dia pergi liburan ke Tangerang, aku mau ke Kota Tua ga jadi karena ada kompeni. Akhirnya seharian suntuk di kamar mainan twitter sama bikin rusuh di kompasiana :D . Menjelang maghrib tiba-tiba pingin BBM, dan ini adalah percakapan yang aneh karena aku yang manja.

M "Aku cemburu, kamu jalan2 aku cuma di kamar :-("

A "hehehe,, maaf,, jangan manyun donk,, :-)" balesnya 4 menit kemudian.

M "Minta oleh-oleh :D" lanjut, modus.

A "Apa, aq dah d jalan pulang" balesnya sedikit alay

M "Ok (y) take you care. Met sholat maghrib". Lanjut lagi

A " :-) tengkyu" mengakhriri obrolan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline