Lihat ke Halaman Asli

Usman Didi Khamdani

Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Sajak dari Seorang Lelaki Tua kepada Kekasihnya

Diperbarui: 17 Juni 2020   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wallpaperflare.com

beberapa orang merawat masa lalu
dengan setia. seperti merawat bola kristal
yang selalu dilap setiap saat
hingga selalu mengkilap.

beberapa orang lainnya membiarkan masa lalu
berlalu begitu saja. seperti menikmati pemandangan
di balik kaca kereta yang sedang melaju.

begitu pun kita. aku adalah orang yang selalu
merawat masa lalu agar tetap mengkilap.
sementara kamu, masa lalu sepertinya
hanyalah deretan pepohonan
yang kau lihat di seberang kaca jendela kereta.

ya. aku tahu itu memang hanya sebuah pilihan.
seperti memilih kerinduan itu.

hidup hanya merajut rindu, katamu
suatu kali saat kita masih percaya
bahwa pelangi adalah jembatan para bidadari
turun dari kayangan.

aku pun mempercayaimu
bahkan hingga hari ini
saat aku tahu antara cinta dan realita
terkadang ada jurang yang menganga.

aku terus merajut rindu itu
memintalnya menjadi pakaian-pakaian
yang menghangatkanku
kala hujan membawa kabar dingin
bahwa kau mungkin telah melupakan
kata-kata itu. hidup bagimu mungkin
tak sekedar lagi merajut rindu.
entah mungkin pula kau telah melupakan
ihwal rindu itu.

biarlah jarak merawat keabadian
rindu. seperti awan yang setia merawat
hujan. biarkan aku pun terus mencintaimu.
meski mungkin cinta
hanya masa lalu bagimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline