Lihat ke Halaman Asli

Usman Didi Khamdani

Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Biarlah Jarak Merawat Keabadian Rindu

Diperbarui: 8 Juni 2020   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keay Nigel @ medium.com

apakah rindu itu sebatas tetesan tinta
yang menuliskannya menjadi puisi
atau ketukan jari di pintu depan rumah
saat mencoba kembali menemuimu?
sebab ketika akhirnya puisi itu kau baca
angin telah mengaburkan makna rindu
dan kitapun serasa asing kembali
sebab ketika akhirnya kau bukakan pintu itu
kita hanya saling diam
tersekat oleh keterasingan yang entah apa
jika iya, maka aku pun tidak akan menuliskan puisi
atau pergi menemuimu kembali
biarlah jarak merawat keabadian rindu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline