Lihat ke Halaman Asli

Didik Djunaedi

TERVERIFIKASI

Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Reservasi Online KAI: Pemanfaatan Teknologi yang Nanggung

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13525989921178259081

Sudah lama tidak menggunakan jasa kereta api jarak jauh, beberapa waktu lalu saya harus melakukan reservasi untuk isteri saya yang akan pulang ke Jawa Timur. Setelah melihat website KAI ternyata sekarang sudah bisa melakukan reservasi online. Sebetulnya saya sudah pernah mendengar dan melihat hal ini, namun baru kali ini memanfaatkannya sendiri. Sebuah perkembangan yang menggembirakan.

Di menu reservasi yang kurang lebih sama dengan di website penerbangan komersial yang sebelumnya sudah lebih dulu menerapkan reservasi/booking online, kita bisa memilih hari keberangkatan, tempat asal dan tujuan. Ada sedikit catatan di sini. Bagi orang Jakarta yang tidak terbiasa menggunakan kereta api akan sedikit kebingungan tentang harus berangkat dari stasiun mana. Hasil pencarian coba-coba asal stasiun tidak menampilkan alternatif stasiun asal yang lain, termasuk stasiun tujuan yang terdekat. Bagi penumpang yang belum tahu harus berangkat dari stasiun mana sebaiknya diberi pilihan kota asal dan tujuan (tanpa nama stasiun) lalu hasil pencarian mendaftar semua alternatif stasiun keberangkatan dan kedatangan dan disediakan filter jenis/kelas kereta. Tawaran pembayaran online sudah cukup memenuhi perkembangan teknologi dengan memberi pilihan pembayaran dengan kartu kredit, e-banking maupun transfer di ATM. Sampai di tahap ini reservasi online Kereta Api sudah bisa disejajarkan dengan reservasi penerbangan, namun ada sedikit kekurangan yang membuat pemanfaatan teknologi ini "nanggung", yaitu pengiriman tiket via email. Kereta Api tidak memberikan layanan ini, tapi hanya mengirimkan bukti pembayaran dan kode reservasi yang maih harus ditukar dengan tiket paling lambat 3 jam sebelum keberangkatan. Hal ini agak sedikit merepotkan karena mewajibkan calon penumpang datang jauh lebih awal atau sehari sebelumnya hanya untuk mengambil tiket. Di kota kecil mungkin tidak terlalu masalah, tapi bagi penumpang yang tinggal di Jakarta hal ini merupakan upaya yang harus ditempuh dengan waktu, biaya dan tenaga yang cukup signifikan karena jarak dan risiko kemacetan. Seperti pengalaman saya kemarin, saat sehari sebelum keberangkatan saya akan mengambil tiket saya masih harus membawa fotokopi KTP, mengisi formulir pemesanan yang intinya menuliskan nama penumpang dan kode booking dan antri di loket bersama calon penumpang lain yang membeli tiket secara langsung. Kenapa tidak disediakan loket atau meja khusus check-in yang tinggal menyebutkan kode booking dan, baiklah, masih harus menyerahkan fotokopi KTP. Jika tiket dikirim via email saat reservasi dan dicetak sendiri oleh penumpang saya kira akan mengurangi biaya dan menghemat waktu juga. Upaya perbaikan layanan Kereta Api Indonesia ini memang layak disambut baik, tapi hal yang seharusnya bisa dilakukan lebih baik kenapa tidak dilakukan sekaligus saja. Mengapa harus setengah-setengah? Mudah-mudahan hal ini bisa dipertimbangkan demi kemajuan KAI dan kenyamanan penumpang. Ke depan mungkin juga perlu dibuat aplikasi untuk smartphone semacam iPhone, ponsel Android dan BlackBerry agar lebih memudahkan akses. Link website Kereta Api Indonesia:  http://www.kereta-api.co.id/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline