Setelah diluncurkan iPhone 5 pada 12 September lalu banyak teman yang bertanya apakah kelebihan iPhone 5 dibandingkan iPhone 4S atau bahkan iPhone 4? Apakah mereka harus upgrade karena iPhone 4S-nya baru berusia beberapa bulan dan masih garansi? Pertanyaan yang wajar saat muncul model baru dari iPhone. Saya sebagai pengguna iPhone termasuk golongan yang "tidak terburu-buru" dan "menahan napas". Hadirnya iPhone model baru memang selalu membuat meneteskan air liur untuk memilikinya. Dalam kasus saat ini iPhone 4S, dan bahkan iPhone 4, masih layak untuk dimiliki. Bagi pengguna iPhone yang bertipe seperti saya, sebaiknya menahan diri dulu. Mari kita lihat perbedaan utama dari iPhone 4S dengan iPhone 5. Setidaknya ada tiga hal utama yang membedakan kedua iPhone ini, yakni: display iPhone 5 lebih besar atau lebih tepatnya lebih tinggi (4 inci, iPhone 4S 3,5 inci), prosesor iPhone 5 adalah A6 yang diklaim 2 kali lebih cepat, iPhone 5 mendukung teknologi LTE untuk browsing Internet lebih cepat. Selain itu, meskipun lebih tinggi, iPhone 5 lebih tipis dan lebih ringan dari pendahulunya. Perbandingan lebih detail ada di bawah. Sejauh ini iPhone 4S menurut saya masih memadai atau lebih dari cukup kecuali Anda memang membutuhkan spesifikasi yang lebih seperti iPhone 5 di atas. OS yang akan menyertai iPhone 5 ini adalah iOS 6 yang juga akan berjalan dengan baik di iPhone 4S kecuali penyesuaian display yang tentunya akan lebih menarik bila menggunakan iPhone 5. Peta (map) yang baru, Siri dengan tambahan kemampuan baru, kamera dengan kemampuan panorama semuanya akan berjalan baik di iPhone 4S dan mungkin juga di iPhone 4. Akan tetapi, bagi pengguna iPhone 3GS dan masih menginginkan iPhone sebagai pengganti smartphone berikutnya, iPhone 5 adalah rekomendasi terbaik kecuali ada pertimbangan harga, iPhone 4S atau 4 saya kira masih layak, apalagi setelah kemunculan seri baru harga iPhone 4S dan 4 pasti akan turun. Keterlambatan hadirnya iPhone seri baru di Indonesia juga menjadi penolong saya untuk menahan diri memiliki iPhone terbaru. Biasanya saya mengganti smartphone dalam kurun waktu 2 tahun dan saya akan jatuh pada pilihan iPhone dengan akhiran -S seperti yang sudah-sudah. Dari iPhone original (seri awal yang sering disebut juga 2G) yang tidak pernah masuk secara resmi di Indonesia saya langsung meloncat ke iPhone 3GS (di Indonesia iPhone secara resmi masuk mulai jenis 3G) , demikian pula selanjutnya saya langsung loncat ke iPhone 4S. Dalam kasus iPhone 5, saya masih mempunyai insting kuat nanti akan keluar iPhone 5S dengan perbaikan dan penambahan fitur. Jadi, tidak ada salahnya menunggu. Tapi, sekali lagi, jika Anda termasuk orang yang selalu ingin merasakan yang pertama dan memerlukan kemampuan spesifikasi lebih tinggi, silakan meluncur ke Apple Store terdekat (ke Singapore? Hehehehe) karena jadwal ketersediaan iPhone 5 di Indonesia masih belum jelas. Sistem penjualan iPhone di sini juga tidak mempermudah dan mempermurah untuk upgrade ke iPhone seri terbaru, kecuali ada sistem trade-in yang menarik. Pengguna iPhone di Amerika Serikat relatif lebih beruntung dengan sistem kontrak dengan operator di sana. Ketika habis masa kontraknya mereka segera bisa upgrade ke iPhone terbaru. Kita di Indonesia sebetulnya bisa menerapkan hal yang sama jika kita membeli iPhone dengan sistem kontrak dengan operator (Telkomsel, XL, atau Indosat). Saat kontrak kita sudah habis kita bisa menjual iPhone (harga iPhone seken relatif masih bagus 'kan?) dan hasil penjualannya untuk beli yang baru dengan sistem kontrak lagi, saya kira hasil jualnya masih lebih nilainya untuk pembayaran pertama iPhone. :)
Perbandingan iPhone 5 dengan iPhone 4S
Sumber: Apple.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H