[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Leo Apotheker, CEO HP, menyatakan mundur dari bisnis PC."][/caption] Perkembangan teknologi benar-benar sangat cepat, dalam hitungan kedipan mata semuanya bisa berubah. Dalam dua tiga tahun terakhir hadirnya iPhone, lalu Android sebagai mayoritas platform, lalu iPad yang memunculkan kembali tablet sungguh telah mengubah peta perangkat teknologi. Era personal computer (PC) dengan mayoritas menggunakan Windows (OS) dan Intel (processor) mulai melambat dan bahkan secara ekstrim ada yang menyatakan akan punah. Kemunculan tablet yang dipimpin oleh iPad benar-benar telah memukul industri PC, begitu setidaknya ujar CEO Hewlett-Packard (HP) Leo Apotheker Kamis lalu dalam konferensi pers dengan analis. Pasar PC dunia mengalami pertumbuhan yang sangat tipis tahun ini, hanya 2% dan 6% di pasar Amerika. Krisis ekonomi di beberapa negara termasuk di Eropa dan Amerika ditengarai menjadi salah satu penyebabnya, ditambah pasar tablet yang terus merangsek naik. Runtuhnya pasar PC ini ditandai mundurnya Hewlett Packard dari dunia bisnis PC, mengikuti langkah IBM sekitar tujuh tahun silam dengan menjual divisi PC-nya ke Lenovo. Seperti kita ketahui HP merupakan salah satu vendor PC terbesar di dunia. HP akan lebih menekuni bisnis layanan yang mendatangkan profit lebih tinggi ketimbang PC yang dikatakan telah terkomoditas oleh Wintel (Windows-Intel). Sementara itu, Microsoft sendiri akan mengembangkan versi baru dari Windows untuk tablet yang berjalan dengan chipset mobile buatan perusahaan Inggris, ARM. Kondisi lemahnya pasar PC ini pula yang menyebabkan Microsoft berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan Windows Phone agar tidak tersisih dalam kancah industri komputasi yang membesarkannya. Langkah HP ini sepertinya akan diikuti oleh beberapa vendor besar lain. Sony dan Samsung sepertinya akan dengan mudah bertahan bila harus meninggalkan pasar PC karena mereka memiliki divisi produk lain yang lebih menguntungkan. Selama ini HP dan Sony yang bermain di pasar PC high-end termasuk yang mengalami penurunan pendapatan yang cukup berarti. Bila para pemain besar di sektor PC ini mengundurkan diri, maka akan menyisakan vendor-vendor yang selama ini memang bermain di pasar middle-low seperti Asus, Acer dan Dell. Mereka yang akan menikmati pasar PC yang semakin menciut. Sementara itu, saat ini perusahaan yang tampak semakin cemerlang adalah Apple Inc. dengan jajaran produknya, mulai dari iMac hingga macbook dan iPad. Penjualan produk yang memiliki ekosistem sendiri ini seakan tidak terpengaruh oleh hiruk-pikuk kejatuhan PC Wintel, apalagi perusahaan teknologi yang bermarkas di Cupertino, AS ini memiliki produk pemimpin pasar, iPhone dan iPad, yang dianggap turut mengubah peta bisnis ini. Dalam dekade mendatang peta pasar teknologi sepertinya akan berubah secara signifikan. Hadirnya Android sebagai mayoritas OS dan penggunaan Qualcomm di tidak kurang dari 75% perangkat mobile, beberapa pengamat menyatakan Quadroid (Qualcomm - Android) akan menjadi Wintel baru dengan tablet menjadi standar perangkat komputasi. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa berubah dengan cepat mengingat Android juga sedang dalam masa peralihan pasca akuisisi Google-Motorola, sementara Apple sedang berupaya memperkuat posisinya dan Microsoft masih memiliki momentum untuk meraih kembali kejayaannya seperti pada era Wintel. Konon Microsoft dan Apple juga sedang melakukan pendekatan ke beberapa negara, di antaranya Turki, untuk menjalin kerjasama pengadaan komputer tablet mereka di sekolah. Upaya-upaya pendekatan ke sektor pendidikan seperti ini akan sering kita dengar dalam beberapa tahun mendatang dalam misi penguasaan pasar tablet yang menjanjikan. Meskipun masih jauh untuk mengucapkan selamat tinggal pada PC Wintel, namun langkah ke arah sana sepertinya semakin nyata. Sumber: CNN, engadget dan media lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H