[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Tim Cook saat menyampaikan keynote pada peluncuran iPhone 4S."][/caption] Peluncuran iPhone seri terbaru oleh Apple Inc. pada 4 Oktober lalu mungkin tidak memenuhi harapan banyak orang, termasuk pengamat dan media. Acara besar yang telah ditunggu-tunggu dan diantisipasi beberapa minggu bahkan beberapa bulan sebelumnya sepertinya menjadi antiklimaks atas euforia dan ekspektasi besar dari berbagai pihak. Selain kekecewaan atas hanya keluarnya seri iPhone 4S, bukan atau tidak menyertakan iPhone 5, bentuk acara yang tidak terlalu besar juga dianggap di luar kebiasaan. Acara kali ini diadakan di markas Apple sendiri yang mereka sebut Campus Apple, bukan di Yerba Buena Center di San Francisco yang berkapasitas lebih besar. Keterbatasan tempat ini membuat tidak banyak media yang dapat diundang. Selain itu, Apple juga tidak menyiarkan langsung dalam bentuk live streaming di website-nya sendiri. Sebetulnya berbagai media sebelumnya sempat memberitakan atau setidaknya memprediksi bahwa Apple akan mengeluarkan dua jenis iPhone, iPhone 4S dan iPhone 5. Yang satu mungkin dianggap versi mid-to-low dan yang lain adalah versi high-end. Akan tetapi, kenyataannya yang keluar adalah hanya iPhone 4S yang merupakan pembaharuan dari iPhone 4 sebelumnya dengan tambahan hardware dan fitur, desain dan tampilan tetap sama. Dengan keluarnya iPhone 4S ini juga membuat seri pendahulunya turun harga bahkan digratiskan (untuk 3GS) tetapi dengan kontrak langganan dengan operator selama 2 tahun. Peluncuran produk yang tidak sesuai harapan ini juga sempat membuat harga saham Apple di Wall Street sempat turun 5%, meskipun kemudian naik lagi hingga penutupan turun 0,6%. Serta-merta banyak pengamat menganggap hal ini sebagai pertanda buruk bagi Apple yang dalam empat tahun terakhir bak meteor yang melesat cepat sebagai vendor pembuat smartphone nomor satu, meninggalkan pemain lama seperti Nokia, Sony Ericsson, Motorola dan Samsung. Bagaimana tidak dianggap luar biasa, hanya berbekal empat produk ponsel ditambah dua komputer tablet (iPad dan iPad 2), Apple berhasil mengapalkan tidak kurang dari 250 juta unit yang menyumbangkan pendapatan sekitar 50% bagi perusahaan bermarkas di Cupertino, AS ini. Dalam empat tahun terakhir nilai saham Apple pun langsung merangsek naik hingga terakhir mengalahkan nilai saham perusahaan perminyakan Exxon Mobil dan menjadikan Apple sebagai perusahaan paling moncer, tidak hanya di sektor teknologi tetapi juga terhadap seluruh sektor. Semua pencapaian itu tentu saja tidak lepas dari tangan dingin Steve Jobs yang sangat visioner sebagai CEO dan pendiri setelah sempat pada era 80-an diberhentikan lalu kembali lagi membawa perubahan besar. Steve Jobs sendiri akhirnya mengundurkan diri sebagai CEO beberapa waktu lalu dengan alasan kesehatan yang kurang baik. Tim Cook pun akhirnya diangkat sebagai penggantinya dan kali ini merupakan event besar pertama yang menampilkan dirinya sebagai penyampai keynote. Mau tidak mau, kita lalu membandingkan penampilan Tim Cook dengan Steve Jobs yang elegan dan legendaris serta mampu menyihir jutaan pemirsa. Mengenai hal ini, Tim Cook belum mampu menandingi sang senior (yang kini telah berpulang). Belum lagi iPhone 4S ini diluncurkan, konon akan tersedia secara online dan di Apple Store pada 14 Oktober, perusahaan yang selama beberapa bulan ini berseteru dengan Apple, Samsung, telah mengajukan gugatan untuk melarang penjualan iPhone 4S di beberapa negara, di antaranya di Australia, Jerman dan Italia dengan alasan pelanggaran paten teknologi nirkabel (wireless technology). Gugat-menggugat yang dilakukan kedua perusahaan ini pun sepertinya kian memanas, setelah sebelumnya Apple berhasil melarang peredaran produk Samsung di beberapa negara Eropa dan Australia. Hal ini juga akan menjadi faktor kendala yang tidak kecil bagi penjualan iPhone 4S.Pihak Apple sendiri sejauh ini belum memberi tanggapan resmi atas pelarangan yang diajukan Samsung. Pihak Apple juga tidak memberi keterangan perihal absennya produk yang benar-benar baru yang oleh media telah dinamai iPhone 5. Akan tetapi, Apple memang tidak perlu menjawab karena berita dan rumor yang selama ini beredar adalah spekulasi media dan penagamat sendiri, bukan pernyataan resmi dari Apple. Mungkin Apple mempunyai strategi sendiri terhadap peluncuran produknya. Salah satu yang mungkin adalah karena kontrak pengguna iPhone 4 dengan operator yang 2 tahun sendiri belum berakhir. Usia iPhone 4 sekitar 15 bulan sejak diluncurkan, setidaknya Apple masih mempunyai waktu 9 bulan untuk memaksimalkan penjualan seri iPhone baru yang mungkin bernama iPhone 5 tersebut. Dalam masa transisi tersebut Apple meluncurkan iPhone 4S untuk meraih pangsa baru dan sebagai pemanasan bagi operator baru yang kini bergabung menjual iPhone seperti Sprint (di AS) dan beberapa operator lain di beberapa negara seperti China dan Rusia. Strategi ini sebetulnya sudah pernah dilakukan saat keluar iPhone 3GS sebagai penerus seri 3G. Saat itu publik dan pecinta gadget masih bisa menerima dengan baik kehadiran 3GS yang memang merupakan perbaikan dari seri sebelumnya. Memang tidak ada perusahaan lain yang mendapatkan liputan media dan perhatian khalayak ramai seperti Apple dengan produk-produknya. Sebetulnya Apple sangat diuntungkan dengan kondisi ini. Pesan berantai atau viral message dari berbagai media, termasuk jejaring sosial, ini sungguh kekeuatan promosi yang sangat powerful tetapi sekaligus dapat menjadi pembunuh sekejap yang menyakitkan. Masih ingat kasus RIM saat meluncurkan BlackBerry PlayBook yang langsung dihantam berbagai media karena dianggap sebagai produk yang setengah-setengah karena tidak menyertakan berbagai fitur standar yang selama ini diharapkan seperti email client, calendar dan messenger. Akankah kali ini Apple masih bisa mempertahankan posisinya di pasar smartphone dengan peluncuran iPhone 4S dan sesukses saat meluncurkan 3GS? Kita hanya dapat menunggu reaksi pasar sesungguhnya dalam beberapa hari ke depan saat pembukaan pemesanan mulai Jumat (7 Oktober) waktu AS dan ketersediaan produk mulai 14 Oktober. (Didik Djunaedi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H