Lihat ke Halaman Asli

Didik Djunaedi

TERVERIFIKASI

Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Operator Besar Tolak Jual BlackBerry PlayBook

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Research In Motion (RIM) dalam waktu dekat berencana memproduksi BlackBerry Playbook versi 4G (WiMax) setelah kegagalan PlayBook versi wifi yang diluncurkan April lalu. Akan tetapi, Sprint Nextel, operator terbesar ketiga di Amerika membatalkan rencana untuk menjual PlayBook versi baru ini setelah melihat kegagalan penjualan versi sebelumnya. Sebelumnya Sprint merupakan operator pertama yang menjalin kerjasama penjualan PlayBook versi pertama.

Alasan Sprint membatalkan penjualan PlayBook WiMax, padahal Sprint saat ini termasuk operator yang mengusung teknologi WiMax, bukan LTE, adalah karena konsumen lebih menyukai komputer tablet versi Wifi. Menurut juru bicara Sprint, Paget Alves, "Orang-orang lebih banyak menggunakan tablet di lokasi tetap (fixed locations)."

Dua operator terbesar lainnya, Verizon dan AT&T juga belum mengambil keputusan apakah akan ikut menjual PlayBook generasi 4G ini atau tidak karena Verizon dan AT&T saat ini lebih memilih menggunakan teknologi LTE, lawan dari WiMax, untuk jaringan 4G mereka. Konon RIM juga sedang menguji PlayBook untuk teknologi LTE (Long Term Evolution) guna menyesuaikan dengan teknologi yang dianut kedua operator besar tersebut.

Alasan sebenarnya penolakan ketiga operator besar tersebut menurut Ed Snyder, seorang analis dari Charter Equity Research, adalah PlayBook tidak mampu bersaing dengan tablet-tablet lain, terutama sang pemimpin pasar, Apple iPad. Seperti kita ketahui pada April lalu saat peluncuran perdana PlayBook berukuran layar 7 inci, banyak pecinta gadget kecewa dengan performa PlayBook yang dianggap terburu-buru keluar karena tidak menyertakan aplikasi Email dan Calendar yang dianggap penting. Aplikasi BBM yang sangat digandrungi pengguna BB pun tidak ada, hanya bisa dijalankan bila menggunakan handset BlackBerry dan software Bridges. Tentu saja, hal ini dianggap merepotkan dan tidak praktis.

Akibatnya, penjualan PlayBook pun tidak menggairahkan. Outlet-outlet tidak mampu menjual stok yang hanya 5 unit pada hari pertama peluncuran. Meskipun dilaporkan RIM mampu menjual 50 ribu unit di minggu pertama, namun sepertinya angka-angka itu tidak juga bergerak pesat sesuai keinginan. Bandingkan dengan penjualan iPad 2 yang meluncur hampir bersamaan dan terjual jutaan unit hanya dalam dua hari akhir pekan peluncuran dan kini telah membukukan angka penjualan tidak kurang dari 18 juta unit.

Peluncuran PlayBook versi 4G ini adalah upaya terbaru RIM mengejar ketertinggalan di sektor tablet, sementara penjualan ponsel BlackBerry pun terus mengalami kemerosotan, tak mampu bersaing dengan Apple iPhone dan ponsel Android. Terkait dengan kondisi keuangan yang sedang tidak baik ini, RIM baru-baru ini mem-PHK sekitar 2.000 pekerja atau 10,5% total karyawannya.

Menurut Snyder, saat ini hanya ada dua kelompok komputer tablet, iPad dan kelompok tablet lain-lain. Dan jelas, Playbook berada dalam kelompok tablet lain-lain tersebut. Di pasar tablet telah beredar versi tablet berukuran sekitar 9 inci yang dipelopori iPad dan berukuran  7 inci atau lebih kecil. Galaxy Tab milik Samsung yang sebelumnya berukuran kecil saat ini juga melakukan revisi dengan Tab versi barunya menjadi 10.1 inci. Ukuran kecil yang semula dianggap ideal ternyata tidak terlalu disukai. Bahkan Steve Jobs pada Oktober tahun lalu telah memprediksi bahwa tablet berukuran 7 inci atau lebih kecil akan mengalami "dead on arrival".

Sumber: Reuters, AppleInsider

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline