[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Sumber: www.corelabs.eu"][/caption] Komisi Perdagangan Federal (FTC/Federal Trade Commission) Amerika Serikat memulai investigasi terhadap Google atas beberapa dakwaan, di antaranya kebijakan antitrust, pencurian paten di perangkat lunak Android dan beberapa komplain perusahaan lain atas praktik bisnis Google. Sementara itu investigasi atas dugaan antitrust oleh Komisi Eropa terhadap Google sudah dimulai tahun lalu dan masih berlangsung. Komisi Eropa beberapa tahun sebelumnya telah berhasil mencegah praktik monopoli Microsoft terhadap penggunaan Windows di wilayah Eropa. Seperti kita ketahui, undang-undang antitrust dikenakan bagi perusahaan yang cenderung melakukan praktik monopoli terhadap produk atau layanan mereka. Google dengan layanan pencarian online-nya yang terkenal itu diduga melakukan praktik monopoli. Hal ini terkait pula dengan kebijakan Google terhadap larangan vendor ponsel yang menggunakan platform Android untuk tidak memasang layanan dari pihak lain dalam ponsel produksi mereka selain layanan dari Google. Google juga diperiksa atas tuduhan pencurian konten dari website lain yang dimasukkan ke dalam layanan milik mereka, Google Places. Google sepertinya dengan sengaja melakukan copy-paste beberapa review yang ada di website Yelp! dan menjadikannya seolah-olah ada di business listing dan shopping results mereka. [caption id="attachment_123959" align="aligncenter" width="543" caption="Copy-Paste ala Google (Sumber: AppleInsider)"][/caption] Daftar investigasi FTC, seperti dilaporkan Wall Street Journal, terhadap Google cukup panjang dengan mendatangkan dan mendengar kesaksian pihak perusahaan yang dirugikan oleh Google. Termasuk dalam daftar penyelidikan ini adalah kasus perseteruan paten dengan Oracle dan Apple Inc. Ketika penyidikan pertama dilakukan secara resmi pada bulan Juni lalu, Google menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan yang ditujukan ke pihaknya sangat tidak jelas. Akan tetapi, perkembangan penyidikan awal yang sangat fokus tersebut menunjukkan ancaman serius terhadap rencana ekspansi Google terhadap kesuksesan komersial dari mesin pencari miliknya. Pada perkembangan terakhir pihak Google selalu menyatakan bahwa penyidikan dan tuntutan ini berkembang akibat kesuksesan Google memasuki bisnis baru, yakni bisnis ponsel melalui OS buatannya, Android yang saat ini terancam dengan tuduhan pencurian lisensi milik Oracle. Di tengah keberhasilan Android merebak ke berbagai ponsel, tuduhan ini sangat mencoreng muka Google. Kita hanya bisa menunggu mampukah Google membuktikan bahwa praktik bisnisnya memang benar-benar bersih. Jika tidak, Google akan menghadapi tuntutan kompensasi yang tidak kecil. Sumber: Wall Street Journal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H