Diantara samar pasir berbisik
Aku melangkah dalam gontai
Sembari berharap ombak pantai berdebur menyisir
Mengikis getir pelan perlahan membawa lesap secarik kenangan
Seperti ketika pendar biru kelabu
Lesap tak tentu oleh siklon waktu
Diantara lengkuhan nafas yang sengau terhela
Ku selipkan setumpuk penat pekat jiwa
Menempel lekat menyekatdada
Miriskan lirih penatterdera
Endapkan asa henyak lesap di jiwa
Barang kali kau terlalu eksotik
Sampai sekedar tepis wangiparfummu
Aku harus terus terjatuh terguling-guling di tanah berlumpur
Tersungkur dan asa terhambur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H