Lihat ke Halaman Asli

Mual dan Muntah Ketika Menonton Berita Tertangkapnya Nazaruddin

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari terakhir ini media cetak dan elektronik secara terus menerus memberitakan tentang penangkapan tersangka kasus korupsi yang juga anggota DPR-RI saudara Nazaruddin bahkan secara berulang-ulang banyak media televisi menayangkan proses penangkapan sampai pemulangannya dengan tangan terborgol dan dibawah pengawasan ketat polisi interpol di colombia.

Kenapa saya mual? kemungkinan yang pertama karena setiap saat kita selalu disuguhkan berita-berita tentang penangkapan yang seakan-akan itu adalah berita besar yang harus ditonton oleh masyarakat kita.

kemungkinan kedua adalah karena kita sudah bosan dengan segala rekayasa politik akhir-akhir ini, bila kita mengikuti skenario kasus nazaruddin dari awal terlihat sekali unsur rekayasanya dari soal tuduhan korupsi di kemenpora, penonaktifan dari bendahara umum partai, melarikan diri ke singapura dgn alasan berobat sehari sebelum dikeluarkannya pencekalan terhadapnya dibarengi dengan perang opini  pro dan kontra oleh kawan-kawan seperjuangannya, tuduhan keterlibatan anas dalam kasus suap, keterlibatan anggota KPK dalam berbagai kasus dan terakhir sampai tertangkapnya di colombia.

Ironis memang, kasus nazaruddin sangat berbeda dengan kasus-kasus korupsi kelas kakap lainnya dimana koruptor-koruptornya kabur ke luar negeri dan sampai hari belum diketahui "rimba"nya. ada apa ini????

Memang fakta menyatakan bahwa kasus korupsi nazaruddin itu ada tapi dibalik itu semua kita mencium aroma "politik" yang cukup besar untuk suksesi kepemimpinan nasional 2014 mendatang.

Barangkali kita sebagai bagian dari rakyat indonesia sudah mulai jenuh dengan rentetan peristiwa-peristiwa seperti ini yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cepat tp dengan "skenario" seolah-olah penyelesaian kasus ini harus menunggu lama melalui proses-proses yang kadang-kadang tidak masuk akal.

Alangkah baiknya para pemimpin termasuk seluruh rakyat Indonesia jangan sampai terlena dengan isu-isu/berita-berita yang kurang bermanfaat ini dan kembali memikirkan bagaimana membawa Indonesia kearah yang lebih maju, bermartabat, adil, makmur dan sejahtera...

Mudah-mudahan mual-mual saya tidak sampai jadi muntah oleh kasus si Nazaruddin ini.

Salam Anti Korupsi dan Anti Rekayasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline